Social Icons

Pages

Jumat, 07 April 2017

Pendekatan yang salah untuk dampak riset




Berkembangnya wabah demam Rift Valley di Uganda memegang pelajaran penting bagi pemikiran saat ini tentang investasi dalam riset untuk pembangunan global. Apa yang terjadi di Uganda cukup familiar - pelajaran yang sama telah muncul sebelumnya (wabah penyakit Ebola di Afrika Barat tahun 2013). Langkah-langkah pengendalian epidemiologi yang dirancang untuk membatasi penyebaran penyakit tidak sepenuhnya mempertimbangkan kenyataan yang diderita masyarakat yang terkena dampak. Dalam hal ini, apa yang dapat dimakan atau diusahakan di lahan pertniannya oleh masyarakat miskin pedesaan, jika susu dan daging dilarang penjualannya? Juga saluran komunikasi resmi yang digunakan untuk mengingatkan dampak ancaman kesehatan masyarakat tidak berasal dari tokoh masayarakat yang terpercaya. Dalam diskusi tentang sains untuk pembangunan, sering disebut atau dinyatakan agar riset yang dilaksanakan harus memiliki dampak terhadap masyarakat, jelas nampak nilau suatu riset. Jadi mengapa kesalahan ini terus terjadi? Pertanyaan yang sangat mendesak bukan hanya karena mata pencaharian dan nyawa kehidupan masyarakat dipertaruhkan, tetapi juga karena munculnya tren dalam pendanaan riset yang cenderung meningkatkan frekuensi kesalahan tersebut. Ironisnya, tumbuhnya kepedulian lembaga pembangunan dengan dampak riset juga ikut menghambat untuk mempelajari apa yang telah berhasil.
 
Blogger Templates