Kelaparan lebih dari
kekurangan makan. Hal ini merupakan krisis melemahkan yang mencengkeram hampir
satu milyar orang di dunia. Keluarga terus berjuang dengan kerawanan pangan
kronis, kelaparan, dan malnutrisi secara konsisten tidak memiliki makanan
padahal pikiran dan tubuh mereka harus berkerja, sehingga menghambat mereka
untuk menggunakan sumberdaya untuk memperbaiki kehidupannya. Hal ini merupaka
siklus berbahaya yang memindahkan kelaparan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Mercy Corps percaya bahwa
untuk memutus siklus kemiskinan
dan membangun masyarakat yang kuat, setiap orang orang memiliki makanan bergizi yang cukup untuk hidup sehat dan produktif. Hal ini merupakan kunci pekerjaan
Mercy Crops di 40 negara di dunia.
Siapa
yang lapar?
Satu dari setiap delapan orang pergi ke
tempat tidur dalam kondisi lapar setiap malam.
Di seluruh dunia, terdapat
842 juta orang tidak memiliki cukup makanan yang mereka butuhkan untuk
menjalani kehidupan aktif yang sehat. Penduduk yang menderita kelaparan kronis
terganggu dengan penyakit yang terus kambuh, cacat perkembangan tubuh dan
produktivitas yang rendah. Mereka sering terpaksa menggunakan semua sumber daya fisik dan
keuangan yang terbatas hanya untuk menyediakan pangan keluarganya.
98% penduduk dunia
yang hidup kelaparan berada di negara-negara berkembang.
Sementara itu, jumlah
penduduk tertinggi yang kekurangan gizi mencapai 553 juta dan hidup di negara Asia
dan Pasifik, di negara-negara seperti Indonesia dan Filipina. Di wilayah Sub-Sahara
Afrika, 227 juta orang menghadapi kelaparan di negara-negara yang gersang
seperti Ethiopia, Nigeria dan Mali. Selain itu, 47 juta orang di Amerika Latin
dan Karibia, Guatemala dan Haiti, sedang berjuang untuk menemukan cukup pangan.
Mayoritas penduduk yang lapar tersebut tinggal di daerah pedesaan di mana
mereka banyak bergantung pada pertanian untuk bertahan hidup.
60% dari penduduk
yang lapar di dunia adalah kaum perempuan.
Laki-laki mendominasi
struktur sosial di banyak tempat, sehingga membatasi kaum perempuan dalam hal
kesempatan kerja, jasa keuangan, pendidikan, akibatnya membuat kaum perempuan
rentan terhadap kemiskinan dan kelaparan. Dampaknya pada anak-anak mereka yang
dilahirkan.
Seorang ibu yang
menderita kelaparan dan kekurangan gizi memiliki risiko tinggi akan mengalami
komplikasi saat melahirkan atau melahirkan bayi dengan berat badan tidak
normal.
Mengapa
mereka lapar?
Banyak orang lapar tinggal di
negara-negara dengan surplus pangan dan tidak kekurangan pangan.
Masalahnya, sebagian
besar penduduk yang lapar tidak memiliki akses yang stabil untuk mendapatkan
pangan. Di negara-negara yang sebagian penduduknya kelaparan, keluarga berjuang
untuk mendapatkan pangan yang mereka butuhkan karena beberapa masalah endemik
seperti a) kurangnya infrastruktur seperti jalan dan fasilitas penyimpanan, b) perang
dan sering berpindah, c) ketergantungan besar pada mata pencaharian, seperti
pertanian, yang terganggu oleh bencana alam atau perubahan iklim; dan d) kemiskinan
kronis.
75% dari keluarga
termiskin di dunia tidak membeli pangan mereka, mereka menanamnya sendiri.
Banyak keluarga
miskin bergantung pada lahan dan ternak mereka untuk sumber pangan dan
pendapatan, sehingga mereka rentan terhadap bencana alam yang dengan cepat dapat
menghilangkan mata pencaharian mereka. Kekeringan yang merupakan dampak
perubahan iklim dan curah hujan yang semakin tak terduga, telah menjadi salah
satu penyebab utama kekurangan pangan di dunia. Secara konsisten menyebabkan
kegagalan panen, membunuh sebagian besar ternak dan lahan pertanian mengalami
kekeringa pada masyarakat miskin yang tidak memiliki cara lain untuk bertahan
hidup.
Sepertiga dari pangan
yang diproduksi di seluruh dunia tidak pernah dikonsumsi.
Di negara berkembang,
begitu banyak makanan yang terbuang karena sistem produksi pangan yang tidak
memadai. Teknik pertanian yang tidak efisien, kurangnya alat penyimpan pangan dan
manajemen sumber daya, serta lemahnya koneksi pasar merupakan beberapa faktor
yang menyebabkan kerugian signifikan produksi pangan di negara-negara ini
setiap tahun.
Kelaparan
memperangkap orang dalam kehidupan miskin dan akhirnya menjadi lebih lapar.
Orang yang hidup
dalam kemiskinan memiliki pendapatan kurang dari $ 1,25 US per hari, sehingga
berjuang untuk membeli pangan bergizi yang aman untuk diri sendiri dan keluarga
mereka. Ketika mereka lapar maka mereka menjadi lemah, rentan terhadap penyakit
dan kurang produktif, sehingga sulit untuk bekerja. Jika mereka petani, mereka
tidak mampu membeli alat, bibit dan pupuk yang mereka butuhkan untuk meningkatkan
produksi mereka, apalagi memiliki
kekuatan untuk melakukan pekerjaan berat. Karena terbatasnya pendapatan, mereka
sering tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya atau tidak menyekolahkan anak2
nya karena harus membantu berkerja untuk keluarganya. Bahkan jika anak-anak
dari keluarga yang beruntung dapat kesekolah, banyak yang kekurangan gizi sehingga
menghambat mereka untuk belajar secara penuh. Akibatnya, kurangnya pendidikan
akan mencegah kesempatan kerja yang
lebih baik di masa depan dan membatasi generasi berikutnya untuk kehidupan yang
lebih baik.
Sumber:
http://www.mercycorps.org/articles/quick-facts-what-you-need-know-about-global-hunger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar