Social Icons

Pages

Selasa, 22 Desember 2015

Peluang Pertanian dalam Hari Pangan Sedunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan



Peringatan Hari Pangan Sedunia merupakan suatu hari ketika kita diingatkan betapa pentingnya pertanian dalam menyediakan kebutuhan dasar kita yaitu pangan. Lebih penting lagi, peran penting pertanian dalam menyediakan keamanan pangan dan mata pencaharian bagi mayoritas penduduk di negara berkembang. Hal ini sebagai pengingat tentang bagaimana, sampai saat ini, petani dan masyarakat internasional masih gagal untuk mengaktifkan jutaan petani skala kecil menggunakan usahatani dan sumber daya mereka untuk mengembangkan pertanian mereka sehingga produktif, tangguh dan berkelanjutan. Pemahaman kita tentang ekologi dan sistem pertanian memungkinkan kita untuk mengusahakan pertanian berkelanjutan, tetapi hal ini tidak tercermin dalam upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian guna mengejar pendekatan tersebut. Ketidakadilan ini nampak dari kenyataan tahun  2014, bahwa Global Hunger Index menyimpulkan tingkat kelaparan tetap "mengkhawatirkan" atau "sangat mengkhawatirkan" di 16 negara, dan laporan tahunan FAO tahun 2015 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk termiskin dan lapar tinggal di daerah pedesaan.

Sabtu, 19 Desember 2015

16 fakta tentang kelaparan global yang mengejutkan pada HPS



Pada Hari Pangan Sedunia (HPS), merupakan waktu yang tepat untuk lebih serius memperhatikan jutaan penduduk di dunia yang menderita kemiskinan dan kelaparan dan perlu segera ada tindakan untuk mengatasai masalah tersebut. Berikut ini sejumlah fakta yang mengejutkan.

  1. Sekitar 795 juta orang kekurangan gizi di seluruh dunia, yaitu satu dari sembilan orang yang tinggal di bumi ini.
  2. Sekitar 780 juta orang yang menderita tersebut tinggal di negara berkembang.
  3. Di wilayah Sub-Sahara Afrika, satu dari empat orang yang diperkirakan menderita gizi buruk. Bahkan jumlah penduduk yang kekurangan gizi bertambah sebesar 44 juta orang antara 1990-92 dan 2014-16.
  4. Tetapi di negara Asia yang merupakan wilayah yang memiliki penduduk paling lapar. Diperkirakan pada tahun 2014-16 terdapat 281 juta orang di Asia Selatan yang kekurangan gizi dan hanya sedikit berkurang sejak tahun 1990.
  5. Kekurangan gizi mengakibatkan sekitar 45% dari seluruh kematian anak di bawah usia lima tahun.
  6. Sekitar 3,1 juta anak meninggal setiap tahun akibat gizi buruk.
  7. Di Sub-Sahara Afrika, telah ada sedikit kemajuan dalam upaya mengurangi kekurangan gizi dan menurunkan jumlah anak-anak yang kekurangan berat badan dalam 25 tahun terakhir.
  8. Ada perbedaan besar di seluruh negara. Seperti di Amerika Latin dan Asia Timur, telah membuat kemajuan pesat dalam upaya pengurangan kelaparan. Tetapi di Afrika Tengah dan Asia Barat arahnya berbeda, jumlah penduduk yang kurang gizi lebih tinggi dibanding 1990-1992.
  9. Menurut WFP, jika petani perempuan memiliki akses yang sama terhadap sumber daya seperti halnya petani laki-laki, kemungkinan jumlah orang kelaparan di dunia dapat berkurang 100-150 juta orang.
  10.  Sesungguhnya saat ini ada cukup pangan yang tersedia di dunia bagi penduduk dunia untuk hidup layak dan sehat.
  11. Kekurangan vitamin A mempengaruhi kehidupan 140 juta anak-anak dan merupakan penyebab utama kebutaan anak di negara-negara berkembang.
  12. Sekitar 20 juta anak lahir dalam kondisi gangguan mental karena ibu mereka memiliki kekurangan yodium selama kehamilan.
  13. Sekitar setengah dari seluruh wanita hamil di negara berkembang menderita anemia  yang menyebabkan 110 kematian ibu saat melahirkan setiap tahunnya.
  14. Sebelum krisis saat ini, Suriah diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan menengah. Namun hari ini, lebih dari 50% penduduk Suriah hidup di bawah garis kemiskinan.
  15. Menurut WFP, pada tahun  2050 kelaparan dan kekurangan gizi anak dapat meningkat hingga 20% sebagai akibat dari bencana terkait iklim.
  16. Kondisi darurat sering diliput banyak media, dihitung kurang dari 8% korban kelaparan.



Sumber:
World Food Programme and Food and Agriculture Organisation of the United Nations.

Rabu, 16 Desember 2015

Apa yang perlu Anda ketahui tentang pangan masa depan?




Apa yang dimaksud dengan sistem pangan?

Sistem pangan global adalah satu susunan interaksi yang luas dan sangat kompleks yang melibatkan produksi, pengolahan, transportasi dan konsumsi pangan baik di negara maju maupun negara misikin. Kita harus mempertimbangkan tata kelola dan ekonomi produksi pangan, keberlanjutannya, jumlah pangan yang terbuang, dan bagaimana produksi pangan mempengaruhi lingkungan alam. Kita juga harus memikirkan bagaimana pangan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan, termasuk nutrisi, obesitas dan keamanan pangan.

Tantangan apa yang dihadapi sistem pangan kita?
Kenaikan populasi adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sistem pangan kita. Tidak hanya jumlah penduduk dunia yang diproyeksikan mencapai sembilan miliar pada tahun 2050, tetapi juga bertambahnya jumlah orang-orang yang lebih kaya, yang merupakan hal yang baik. Namun, orang kaya menuntut pangan yang lebih bervariasi, dan itu berarti membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk memproduksinya.

Sabtu, 05 Desember 2015

Lima fakta tentang jutaan penduduk yang terjebak kelaparan dan kemiskinan



Hari Pangan Sedunia (HPS) yang setiap tahunnya biasa diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober guna meningkatkan kesadaran perihal tantangan menangani kelaparan dunia dan mendorong masyarakat dunia untuk terlibat dalam memerangi masalah tersebut. Tema HPS tahun 2015 difokuskan pada  "Perlindungan sosial dan pertanian: Menghilangkan lingkaran kemiskinan pedesaan",  yang menyorot pada keterkaitan antara mengakhiri kelaparan dan kerawanan pangan melalui upaya  meningkatkan perlindungan sosial yang merupakan alat kunci dalam memutus siklus kemiskinan. Pendidikan, kesehatan dan dukungan keuangan merupakan segala bentuk perlindungan sosial yang memainkan peran utama dalam memastikan akses langsung ke pangan  atau sarana untuk membeli makanan. Perlindungan sosial juga penting dalam menstimulasi produksi pertanian, kegiatan ekonomi, ketahanan keluarga, dan untuk mendorong penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam masyarakat lokal.

Rabu, 02 Desember 2015

Petani Wanita memiliki kunci terhadap keamanan pangan dan menghilangkan kelaparan



Wanita adalah landasan ekonomi pedesaan, terutama di negara berkembang. Mereka memikul tanggung jawab terbesar untuk produksi pangan, memproduksi panganlebih dari setengah dari produksi pangan dunia dan meningkatkan produksi pangan sampai 80-90% di negara sub-Sahara Afrika. Namun demikian, wanita terlalu sering tidak dilibatkan dalam program konsultasi yang berdampak langsung terhadap kehidupan mereka, seperti halnya tentang keputusan terhadap kebijakan pemerintah, intervensi pembangunan atau program pendidikan. Wanita menghadapi hambatan baik ekonomi dan sosial. Di Sub-Sahara Afrika, wanita yang memiliki tanha hanya 15%. Dalam masyarakat di dunia, ada tradisi dan sikap budaya terhadap wanita yang melarang mereka untuk memiliki dan mewarisi tanah, dan plot tanah warisan yang dimiliki oleh wanita lebih kecil dan rendah kualitasnya. Diskriminasi ini sebagian dapat dikaitkan dengan kurangnya pengakuan dari peran wanita yang dapat berperan dalam produksi pangan, yang juga mengarah terhadap terbatasnya atau mungkin tidak sama sekali tentang akses ke pelatihan dalam teknologi baru atau varietas tanaman yang bisa meningkatkan produksi pangan.

Minggu, 22 November 2015

Siapa yang akan menjadi petani di masa depan?



FAO memperkirakan bahwa produksi pangan harus meningkat sampai 70% dalam waktu 40 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus bertambah. Para ilmuwan bekerja keras untuk mengembangkan perbaikan tanaman dan sistem produksi untuk memenuhi tantangan ini, selain itu  juga berusaha untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki banyak alat-alat baru untuk berperan dalam menghadapi tantangan tersebut. Penggunaan teknologi baru akan membantu petani untuk mengadaptasikan tanaman mereka dengan kondisi lingkungannya secara optimal secara bertahap dari lingkungan mikro sampai ke hamparan persawahan mereka. Perbaikan varietas tanaman dengan ketahanan yang lebih baik terhadap hama dan penyakit akan menjadi lebih efisien dalam penggunaan nutrisi dan air, serta dapat mengkonversi lebih banyak energi cahaya untuk perkembangan biji tanaman yang sehat.  Adanya teknologi baru tersebut menawarkan banyak optimisme bagi petani di masa depan.

Tapi kita melupakan sesuatu. Siapa sesungguhnya petani masa depan?.  Berdasarkan pengalaman diskusi Prof Ghazoul dengan seorang petani kopi Kolombia yang melihat tantangan masa depan usahataninya, berpendapat bahwa “tidak akan ada petani”. Alasannya, anak-anaknya tidak ada yang tertarik dengan usahatani kopi maupun kegiatan pertanian lainnya. Namun demikian, dia merasa bangga telah mampu mengirim anak-anaknya ke sekolah dan perguruan tinggi, tetapi konsekuensinya mereka telah memiliki pekerjaan yang baik di Bogota. Bagaimana kelanjutan dengan usahatani kopinya?.  Mungkin akan menjual kepada tetangganya, kecuali para petani disekitarnya juga menghadapi problem yang sama dengan dirinya.

Sabtu, 14 November 2015

Tren Kedepan Keamanan Pangan



Populasi penduduk.
Populasi penduduk dunia diperkirakan mencapai 9 milyar orang pada tahun 2050, 90% diantaranya akan berada di negara-negara sedang berkembang dimana ketersediaan air tawar telah menjadi langka. Populasi penduduk di daerah sungai Nil diperkirakan meningkat dua kali lipat yaitu mencapai 300 juta pada tahun 2025. Penyakit obesitas terus berlanjut di negara-negara sedang berkembang. Diperkirakan ada jutaan orang yang kelebihan berat badan di dunia dan sekitar 300 juta dari mereka menderita obesitas. Obesitas terus meningkat cepat di negara-negara industri. Karena meningkatnya PDB negara mereka, meningkat pula asupan total kalori penduduknya( dan termasuk pula asupan daging). Kekurangan pangan dapat juga menyebabkan konsumsi karbohidrat yang berlebihan dibanding konsumsi protein, sehingga menyebabkan tambahan berat badan dan penyebab timbulnya penyakit diabetes tipe II.

Selasa, 10 November 2015

Waduk Jatigede dan hilangnya empati pemerintah



Pemberitaan di media elektronik dan media cetak tentang rencana penggenangan waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, jika benar sangat menggiriskan bagi sanubari para pirsawan yang peka terhadap kehidupan masyarakat pinggiran. Disatu sisi, waduk sebagai penyimpan air hujan yang mengalir di permukaan dan terkumpul masuk ke dalam waduk sangat bermanfaat untuk sektor pertanian, energi listrik dan sumber air minum untuk kehidupan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat yang berada jauh dari lokasi waduk. Namun, disisi lain ada ekosistem yang hilang termasuk masyarakat yang telah lama tinggal di areal waduk tersebut. Mereka tercerabut dari kehidupan damai dan tenteram yang telah mereka alami selama bertahun-tahun sebelum waduk dibangun. Kicauan burung dan canda anak-anak pedesaan hilang segera tergenang air waduk

Minggu, 08 November 2015

Apakah Ketahanan Pangan Mengkawatirkan, Kecuali Sikap Kita Terhadap Teknologi dan Inovasi Berubah?



Populasi dunia diperkirakan akan melebihi sembilan miliar pada tahun 2050, sehingga menciptakan sejumlah tantangan. Tentunya kunci pemecahan tantangan tersebut adalah bagaimana kita dapat menyediakan pangan/makanan bagi setiap orang. Sejalan dengan itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB telah memperingatkan bahwa produksi pangan harus meningkat 70 persen jika akan memenuhi permintaan pangan tersebut. Sementara itu, langkah-langkah seperti mengurangi limbah makanan dan mengubah pola makan harus memainkan perannya, mereka tidak akan memberikan solusi sendiri. Jika kita ingin mengatasi tantangan ketahanan pangan ini, tindakan yang sangat penting adalah meningkatkan produktivitas pertanian sehingga kita bisa mengimbangi meningkatnya permintaan pangan.

Sebagai tanggapan hal diatas, kita perlu memanfaatkan inovasi dan teknologi sepanjang jalan dari lahan pertanian sampai ke rak toko bahan pangan, sehingga pasokan makanan menjadi aman dan terjangkau. Kita perlu menyadari bahwa aplikasi inovasi tersebut perlu disertai tanggung jawab yaitu  tidak membahayakan lingkungan dimana kita sangat bergantung kepada lingkungan guna menghasilkan sumber bahan pangan, untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan untuk memastikan transparansi sepanjang rantai pasokan makanan yang dapat memberikan pilihan yang tepat untuk konsumen. Namun, kita juga perlu memastikan inovasi perlu dirangsang dan dihargai dan melalui pendekatan manajemen risiko yang efektif, sehingga dengan keseimbangan yang tepat maka kita dapat meningkatkan produksi dan pasokan pangan berkelanjutan. Semua ini harus memberikan kesempatan yang luas untuk sektor sains dan teknik guna bekerjasama dengan produsen makanan dan industri makanan untuk memperkuat posisi sebagai negara terkemuka berdasarkan riset dan untuk berkontribusi pada keamanan masa depan dan keberlanjutan pasokan makanan kita.

Minggu, 01 November 2015

Kekurangan air merupakan resiko utama dunia, bagaimana mencegahnya?



Pertumbuhan ekonomi merupakan bisnis yang sangathaus”. Kita perlu menggandakan produksi pangan dunia, tetapi kita sudah menggunakan sekitar 70 persen air tawar dunia untuk pertanian. Sementara itu, negara-negara industri, khususnya US, telah mengalihkan 40 persen air mereka untuk produksi energi, yang permintaannya terus meningkat. Saat ini, ketidak berkelanjutannya air sedang diekstrak dari banyak ekosistem air tawar di dunia, sekitar 80-90 persen air telah digunakan di banyak daerah kering dan semi-kering dimana kondisi air telah langka. Jelas hal ini menunjukkan adanya ketidak berkelanjutan penggunaan air. Tetapi bagaimana cara terbaik untuk mengalokasikan air agar dapat memenuhi kebutuhan sektor energi untuk mendukung ekonomi, kebutuhan kota untuk menyediakan air untuk rumah tangga dan pelayanan air limbah, kebutuhan irigasi bagi tanaman petani, dan kebutuhan ekosistem untuk mempertahankan eksistensi sungai dan aquifers yang sangat kita butuhkan?. Hal ini merupakan resiko dan pengorbanan yang nyata bahwa tumbuhnya perekonomian dan masyarakat global harus diarahkan.

Rabu, 21 Oktober 2015

Panenlah air, jika ada hujan buatan!!!



Kekeringan merupakan gejala alam yang harus dihadapi dengan bijak tanpa saling menyalahkan satu dengan yang lain jika dampak kekeringan menimbulkan penderitaan masyarakat, baik di kota maupun pedesaan. Salah satu upaya untuk mengatasi kekeringan saat ini, pemerintah berencana akan membuat hujan buatan. Ini momentum bagus bagi penduduk yang wilayahnya menderita kekeringan dan jika kebetulan akan mendapat berkah dari air hujan buatan. Jika hujan buatan akan dilakukan, sebaiknya pemerintah (BMKG, BNPB dan institusi terkait lainnya) memberitahukan kepada khalayak maupun pemda yang mungkin sebagian wilayahnya akan turun hujan. Walaupun ketepatan waktu dan tempat terjadinya hujan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, mungkin para ahli pembuat hujan dapat menginfokan perkiraan wilayah yang mungkin akan mendapatkan air hujan.

Minggu, 18 Oktober 2015

Air merupakan kebutuhan dasar manusia



Tidak ada air, umat manusia di dunia kebingungan. Jika tidak ada listrik, umat manusia masih bisa hidup walaupun kembali ke jaman dahulu dengan menggunakan peralatan tanpa listrik. Namun jika air tidak ada atau langka, umat manusia harus bersusah payah untuk memperolehnya guna menyambung kehidupan diri sendiri maupun keluarganya.  Jika kita bijak menyikapi alam ini, tentunya kita tidak akan mengalami kesulitan. Namun, umat manusia sering lupa dan tidak mau bersahabat dengan alam. Malahan mereka terus berupaya merusaknya tanpa memikirkan dampak di kemudian hari.

Kamis, 15 Oktober 2015

Penyimpanan air didalam tanah untuk keamanan air



Air tanah merupakan aspek yang paling penting dari keamanan air di abad ke-21. Petani memanfaatkan air  itu sebagai cadangan ketika hujan kurang memadai atau air  irigasi tidak mencukupi. Tetapi kita hanya menerima begiru saja karena air tanah pada dasarnya tidak terlihat dibawah kaki kita. Adanya teknologi penginderaan jarak jauh berbasis teknologi, kita baru sadar bahwa air tanah yang merupakan sumber air sangat penting tersebut dalam kondisi bahaya. Sedangkan jumlah air yang dikeluarkan dari tanah dengan menggunakan pompa jauh lebih besar dibanding jumlah air yang diisikan kembali ke sumber air tersebut di berbagai bagian dunia. Untuk meningkatkan ketahanan kita terhadap perubahan klim dan memperpanjang musim tanam, kita harus serius mempertimbangkan bahwa tidak hanya memompa air tanah ke permukaan saja seperti yang selalu kita lakukan, tetapi juga menyimpan air permukaan dari air hujan ke dalam tanah guna menjamin keamanan air kita untuk besok. Penyimpanan air di bawah tanah merupakan topik bahasan yang lama didiskusikan yang dapat memperkuat pasokan air di wilayah kering dan semi-kering, tetapi hanya sedikit upaya yang dilaksanakan. 

Jumat, 09 Oktober 2015

Meningkatkan Panen Air Hujan



Banyak daerah yang mengalami kekeringan, juga memiliki curah hujan yang berlebihan selama musim hujan. Seandainya air hujan tersebut disimpan, maka akan tersedia air yang cukup untuk mengairi lahan petani sepanjang musim kemarau. Menangkap air hujan dan menyimpannya sebagai air permukaan disebut pemanenan air hujan. Dengan melestarikan air hujan, petani dapat memperluas lahan usahataninya yang dapat diairi, bercocok tanam di musim kemarau, mendukung budidaya ternak dan bahkan mengisi ulang air tanah. Hal Ini berarti akan dapat menyediakan pangan yang lebih baik bagi keluarganya dan pendapatan yang lebih tinggi.  Selain itu, air hujan yang disimpan dapat membantu penyediaan air bagi kebutuhan rumah tangga petani. Sistem pemanenan air hujan dapat dilakukan secara ex-situ atau in-situ. Ex-situ, merupakan pemanenan air hujan yang mengacu pada struktur yang dibangun untuk menangkap air hujan. Hal ini bisa bentuk kolam, tangki, atau waduk dan dapat dimiliki secara individu atau komunal atau oleh pemerintah. Semua bentuk dan ukuran tergantung pada jumlah curah hujan dan ukuran lahan yang tersedia, kesesuaian lokasi serta kebutuhan petani. Beberapa petani berhasil mendanai pembangunan kolam penampung air huja secara mandiri, namun sebagian petani memerlukan bantuan pemerintah maupun swasta atau LSM. Ada praktek lain yang membantu melestarikan air hujan karena jatuh di hamparan lahan usahatani. Dengan membangun pematang atau teras di lahan usahatani akan meningkatkan retensi kelembaban tanah dan membuat air hujan tersedia sekitar tanaman. Hal ini dikenal sebagai pemanenan air hujan in-situ.

Senin, 05 Oktober 2015

Apa yang perlu anda ketahui tentang kelaparan global? (Bagian 2)



300 juta anak-anak kelaparan setiap hari.
Dan kebanyakan dari mereka menderita kekurangan gizi jangka panjang yang memiliki implikasi kesehatan yang serius  dan akan menghambat mencapai potensi penuh. Malnutrisi menyebabkan stunting, ketika tubuh gagal untuk sepenuhnya berkembang secara fisik dan menta, akan meningkatkan risiko anak dari kematian dan penyakit seumur hidup. Seorang anak yang kelaparan kronis tidak bisa tumbuh atau belajar secara penuh. Kelaparan membunuh lebih banyak orang setiap tahun dari kombinasi AIDS, malaria dan TBC. Sekitar 9 juta orang mati karena kelaparan dan penyakit yang berhubungan dengan kelaparan setiap tahun, pada tahun 2012 lebih dari dua kali lipat orang meninggal karena AIDS, malaria dan TBC. Setiap 10 detik, seorang anak meninggal karena kelaparan. Gizi buruk penyebab utama hampir separuh dari semua kematian pada anak di bawah usia lima tahun - 3,1 juta anak meninggal setiap tahun karena tubuh mereka tidak memiliki cukup nutrisi dasar yang mereka butuhkan untuk berfungsi dan berkembang.

Kamis, 01 Oktober 2015

Apa yang perlu anda ketahui tentang kelaparan global?



Kelaparan lebih dari kekurangan makan. Hal ini merupakan krisis melemahkan yang mencengkeram hampir satu milyar orang di dunia. Keluarga terus berjuang dengan kerawanan pangan kronis, kelaparan, dan malnutrisi secara konsisten tidak memiliki makanan padahal pikiran dan tubuh mereka harus berkerja, sehingga menghambat mereka untuk menggunakan sumberdaya untuk memperbaiki kehidupannya. Hal ini merupaka siklus berbahaya yang memindahkan kelaparan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mercy Corps percaya bahwa untuk memutus siklus kemiskinan dan membangun masyarakat yang kuat, setiap orang orang memiliki makanan bergizi yang cukup untuk hidup sehat dan produktif. Hal ini merupakan kunci pekerjaan Mercy Crops di 40 negara di dunia

Selasa, 29 September 2015

Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit, Momentum Swasembada Kedelai

Data Ditjen Perkebunan tahun 2014 menunjukkan bahwa luas areal kelapa sawit di Indonesia mencapai 10,9 juta hektar dengan total produksi 29,3 juta ton CPO.  Tanaman kelapa sawit tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia, terutama di Riau, Sumut, Kalteng, Sumsel, Kalbar, Kaltim, Jambi, Kalsel, Aseh dll. Rencana pemerintah untuk melakukan peremajaan kelapa sawit seluas 3-4 juta hektar, merupakan momentum sangat bagus apabila pemerintah jeli menyikapinya. Tanaman kelapa sawit muda yang nantinya akan ditanam untuk menggantikan tanaman kelapa sawit tua yang sudah tidak produktif akan menyisakan ruang sebelum kanopi tanaman kelapa sawit saling bersentuhan sekitar umur 4-5 tahun. Ruang tersebut sangat bagus jika dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman kedelai sebagai tanaman sela diantara kelapa sawit muda. Apalagi ada kurun waktu sekitar 4 tahun sebelum kanopi kelapa sawit menutup lahan dibawahnya.

Kamis, 24 September 2015

Publikasi Internasional



Berita Surat Kabar Harian Kompas beberapa waktu yang lalu tentang kurangnya publikasi internasional dari peneliti/dosen di Indonesia, bukan hal yang baru. Masalah ini sebetulnya sudah cukup lama terjadi, hanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Sebetulnya, masih ada para peneliti atau dosen yang memiliki publikasi internasional, khususnya mereka yang pandai menulis dan memiliki bahan dasar yang layak diterbitkan di jurnal internasional. Begitu pula dengan dosen atau peneliti yang studi pasca sarjana di luar negeri maupun dalam negeri, umumnya artikel ilmiah primer mereka yang diambil dari tesis atau desertasi sudah juga diterbitkan di jurnal internasional. Hal yang perlu diperhatikan adalah peneliti dan dosen dalam negeri yang belum memiliki publikasi internasional atau malah mereka kesulitan menerbitkan di jurnal internasional.

Jumat, 11 September 2015

15 Inovasi Pertanian Untuk Melestarikan Lingkungan Hidup



Pertanian memberikan pangan untuk seluruh penduduk dunia dan pendapatan bagi lebih satu milyar orang. Inovasi sederhana untuk mengurangi limbah pangan atau membantu penduduk miskin perkotaan menjadi mandiri pangan, dapat membantu pertanian menyediakan pangan dunia tanpa merusak planet bumi.  Kelimabelas inovasi tersebut telah dimanfaatkan oleh petani, peneliti, ilmuwan, aktivis, politisi dan pengusaha, serta mempromosikan lingkungan hidup yang lebih sehat dan keamanan pangan pada masa depan.

Inovasi-inovasi tersebut adalah sebagai berikut 1) Penjaminan hak untuk memperoleh pangan. Sekitar 1 milyar penduduk dunia mengalami kelaparan kronis dan 98% diantaranya hidup di negara berkembang. Untuk menanggulangi bencana kelaparan pada masyarakat pedesaan dan pinggiran kota, pemerintah Brasil mengoperasikan Food Acquisition Program, yang didanai oleh organisasi lokal termasuk rumah sakit, pusat rehabilitasi dan sekolah, untuk membeli dan membagikan buah-buahan, sayuran, dan produk hewan ternak dari petani kecil di wilayah mereka; 2) Memanfaatkan potensi nutrisi dan ekonomi sayuran. Defisiensi nutrisi mikro, termasuk kekurangan vitamin A, Yodium, dan zat besi, berdampak negatif terhadap satu milyar orang di dunia dan sebagian tidak ada dalam menu makan penduduk. Slow Food International telah melakukan perluasan menu makan dan melestarikan keanekaragaman hayati, dengan cara membantu para petani menanam varietas lokal dan indigenus untuk tanaman buah dan sayuran, menyelenggarakan lokakarya memasak, dan membantu produsen mendapatkan akses ke sumber benih tradisional; 3) Menurunkan limbah makanan. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memperkirakan bahwa sekitar 1/3 pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 milyar ton per tahun untuk konsumsi penduduk dunia telah hilang atau terbuang percuma. Di kota New York, City Harvest telah mengumpulkan hampir 28 juta pon kelebihan makanan setiap tahun dari restoran, pedagang, kafetaria perusahaan, produsen, dan peternakan dan memberikan ke sekitar 600 program makanan lokal; 4) Memberi makan kota. Rumah tangga miskin perkotaan menghabiskan 60-80 % dari pendapatan mereka untuk membeli pangan sehingga menempatkan mereka pada risiko kelaparan atau kekurangan gizi ketika harga pangan naik atau pendapatan mereka turun. LSM Solidarités dari Perancis telah memberikan pelatihan, benih dan kantung plastik  kepada wanita di Kibera, sebuah daerah kumuh perkotaan di Nairobi, Kenya, untuk menanam sayuran secara Vertical Farming, yang merupakan cara efisiensi ruang untuk meningkatkan ketahanan pangan di perkotaan; 5) Mendapatkan produksi tanaman lebih banyak per lubang. Jutaan petani, termasuk mayoritas petani di daerah Sub-Sahara Afrika, tergantung pada curah hujan untuk menyirami tanamannya, dimana curah hujan diprediksi oleh para ahli iklim akan berkurang pada beberapa dekade mendatang. Salah satu upaya untuk mengairi lahan pertanian telah dilakukan oleh perusahaan Swasta Internasional melalui sistem irigasi sederhana dan murah untuk petani di Zambia, India, dan negara-negara lainnya. Sistem pompa pedal yang menarik air dari bawah tanah tanpa menggunakan bahan bakar fosil dan seperangkat irigasi tetes yang harganya hanya US $ 5 untuk mengairi lahan seluas 20 meter persegi; 6) Menggunakan pengetahuan petani untuk riset dan pengembangan. Banyak riset pertanian dan program pembangunan yang tidak melibatkan petani kecil dalam menciptakan inovasi teknologi. Tetapi di Kenya, Program Pengembangan Muyafwa, dengan bantuan dari Amerika Serikat melalui Proyek World Neighbors nirlaba telah melibatkan petani lokal dalam menguji lapang varietas unggul baru ubijalar dibandingkan dengan varietas lokal setempat. Hal ini bertujuan untuk memperoleh umpan balik khususnya tentang produktivitas, rasa, daya simpan, dan ketahanan dari setiap varietas; 7) Memperbaiki kesuburan tanah. Setiap tahun, lebih dari 29 juta hektar lahan pertanian atau cukup untuk menanam 20 juta ton bijian, telah berubah menjadi gurun atau padang gersang. Untuk mengatasi degradasi lahan tersebut, ICRISAT telah melatih para petani di Mali dan Nigeria tentang aplikasi pupuk dengan jumlah yang proporsional terhadap tanaman mereka pada saat tanam atau segera setelah tanam. Perlakuan ini telah dapat meningkatkan produktivitas sorgum dan milet antara 44-120 %.

Sabtu, 05 September 2015

Besarnya investasi inovasi di lahan kering untuk keamanan pangan (Bagian 2)



Terjadinya lonjakan kenaikan harga pangan yang terus berulang, secara signifikan menyebabkan munculnya kembali kekawatiran terhadap keamanan pangan global. Menurut pendapat ilmuwan Inggris, John Beddinton, pada tahun 2030 akan muncul Badai 20130 yaitu kebutuhan untuk meningkatkan produksi pangan sebesar 50%, produksi energi sebesar 50% dan penggunaan air sebesar 30%, sementara pada saat yang sama dunia menghadapi peningkatan risiko banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim. Meningkatnya harga pangan telah menimbulkan demo masyarakat di negara-negara pengimpor pangan dan meningkatnya migrasi penduduk dari negara miskin ke negara kaya. Hal Ini tidak hanya masalah bagi generasi masa depan di negara-negara miskin, tetapi ada masalah lain yaitu obesitas di belahan dunia yang lain, termasuk negara-negara Teluk. Sekitar 200 juta anak-anak terganggu pertumbuhan badannya. Akibat kondisi malnutrisi kronis menyebabkan gangguan perkembangan otak anak-anak termasuk perkembangan tinggi badanmereka. Sehingga menghambat anak-anak untuk mencapai potensi optimal perkembangan tubuh anak-anak dunia.

Selasa, 01 September 2015

Besarnya investasi inovasi di lahan kering untuk keamanan pangan (Bagian 1)



Potensi lahan kering di Indonesia untuk kegiatan pertanian masih sangat besar, baru sekitar 1 juta hektar yang dimanfaatkan untuk tanaman pangan. Kekurangan dari lahan kering tersebut adalah kurang tersedianya air untuk budidaya tanaman pangan. Karena air irigasi hanya mengandalkan dari curah hujan setiap musim penghujan. Tidak seorangpun terkejut bahwa di daerah kering, air adalah langka. Ini berarti penduduk di daerah tersebut tidak memperoleh cukup air untuk minum, atau kebutuhan rumah tangga lainnya. Padahal menurut para ahli hidrologi, sebetulnya di lahan kering tersedia cukup air untuk kebutuhan rumah tangga seperti air minum dan mandi atau mencuci. Untuk daerah kering, masalah mendasar adalah produksi tanaman pangan yang membutuhkan banyak air dibanding kebutuhan rumah tangga. Dengan kata lain, di daerah kering tidak tersedia cukup air untuk memproduksi pangan. Sehingga jelas perlu fokus untuk memproduksi lebih banyak pangan di daerah kering.

Minggu, 23 Agustus 2015

Tindakan Penyeimbangan Besar (Bagian 2)



Berapa banyak lagi pangan yang dibutuhkan dunia?.  Untuk menjawab pertanyaan ini, kita mengacu proyeksi FAO tentang permintaan dan produksi pangan pada tahun 2050 yang dilakukan oleh para ahli Jelle Bruinsma dan Nikos Alexandratos. Pada awalnya disiapkan pada tahun 2009 dan direvisi pada 2012. Kedua ahli tersebut memproyeksikan 55% peningkatan total konsumsi kalori dari 2006 s/d 2050.  Untuk dua alasan bahwa proyeksi tersebut salah estimasi jumlah kalori yang dibutuhkan untuk memberi cukup makan semua orang pada tahun 2050. Pertama, diasumsikan bahwa Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan tidak memiliki cukup kalori untuk memberi makan semua orang pada tahun 2050 dan kedua, menggunakan proyeksi PBB tentang jumlah penduduk dunia tahun 2050 yang belum diperbarui. Jika kita sesuaikan untuk menjamin produksi kalori yang cukup untuk semua orang dengan menggunakan proyeksi penduduk terbaru 9,3 miliar orang, maka diperlukan peningkatan kalori pangan langsung tersedia untuk konsumsi manusia sebesar 60%. Angka ini merupakan jumlah pangan yang dimakan seluruh penduduk dunia, termasuk kenaikan 74 persen kalori dari produk hewani. Hal ini tidak termasuk pakan ternak yang diperlukan untuk memproduksi produk hewani seperti daging dan susu.

Rabu, 19 Agustus 2015

Tindakan Penyeimbangan Besar (Bag. 1)



Bagaimana dunia dapat menyediakan pangan bagi penduduk 9 milyar orang pada tahun 2050 secara memadai dengan cara memajukan pembangunan ekonomi dan mengurangi kerusakan lingkungan?. Hl ini merupakan salah satu pertanyaan penting dalam menghadapi dunia selama empat dekade akan datang. Untuk menjawab hal itu diperlukan "tindakan penyeimbangan besar" dari tiga kebutuhan mendasar yang masing-masing harus dapat dipenuhi secara bersamaan. Pertama, dunia perlu  menutup kesenjangan antara pangan yang tersedia saat ini dan pangan yang dibutuhkan pada tahun 2050. Kesenjangan ini merupakan bagian dari fungsi peningkatan populasi dan kesejahteraan. Divisi Populasi PBB (UNPD) memproyeksikan bahwa populasi global kemungkinan besar akan tumbuh dari 7 miliar pada tahun 2012 menjadi sekitar 9,3 milyar pada tahun 2050. Setidaknya ada 3 miliar orang di dunia yang cenderung memasuki kelas menengah pada tahun 2030 dan  mereka hampir pasti akan menuntut lebih banyak ketersediaan pangan  seperti daging dan minyak sayuran.  Pada saat yang sama, ada sekitar 870 juta orang miskin di dunia yang tetap kekurangan gizi bahkan telah terjada pada saat ini. Jika produksi pangan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, maka penduduk dunia yang kaya akan berkompetisi dengan penduduk miskin untuk memperoleh pangan, sehingga akan terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin dan kelaparan. Jika tidak sukses dalam menahan pertumbuhan permintaan pangan oleh pendudk dunia yang lebih makmur, maka diperlukan jumlah kalori tambahan sebesar 60% dari jumlah kalori pada tahun 2006 jika penduduk dunia harus disediakan pangan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Rabu, 12 Agustus 2015

Menghindarkan Kompetisi Lahan untuk Tanaman Pangan dan Bioenergi (Bag. 3)





Apa penyumbang besar yang memperkirakan potensi bioenergi?
Besarnya estimasi penghitungan dua kali lipat potensi bioenergi biomas mengarah ke penghitungan ganda karbon.  Sebagian besar daratan dunia terdapat tanaman setiap tahun. Beberapa tanaman ini dikonsumsi untuk pangan, serat, dan kayu, sedangkan tanaman yang lain berfungsi untuk mengisi atau meningkatkan karbon dalam tanah dan vegetasi. Fungsi tanaman yang terakhir untuk menjaga lahan terus produktif dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Pertumbuhan tanaman akan terus berlangsung setelah manusia memanennya. Tetapi karena manusia menggunakan pertumbuhan tahunan ini,  maka manusia tidak dapat mengalihkan pertumbuhan tanaman untuk penggunaan lainnya, kecuali dengan mengorbankan apa yang mereka sudah lakukan. Untuk memberikan bioenergi kecuali pada biaya pangan, kayu, atau penyimpanan karbon, maka manusia harus menghasilkan biomas tambahan, berarti biomas yang belum ditanam atau sedang digunakan.

Jumat, 07 Agustus 2015

Menghindarkan Kompetisi Lahan untuk Tanaman Pangan dan Bioenergi (Bag. 2)



Apa Implikasi dari luasnya target bioenergi?
Dorongan untuk bioenergi adalah memperluas kapasitas biofuel transportasi dengan hasil panen tanaman keras dan sumber biomassa lainnya untuk listrik dan energi panas. Beberapa organisasi menganjurkan untuk memenuhi target 20% bioenergi dari total permintaan energi dunia pada tahun 2050, yang diprediksi membutuhkan sekitar 225 exajoules energi biomassa per tahun. Jumlah itu, kira-kira setara dengan jumlah total biomassa yang dipanen penduduk saat ini, meliputi seluruh tanaman, sisa tanaman, dan tanaman keras yang ditebang penduduk untuk pangan, kayu, dan kegunaan lain, ditambah semua rumput yang dikonsumsi oleh ternak di seluruh dunia. Dunia masih akan  membutuhkan pangan untuk penduduknya, pakan untuk ternak, residu untuk memperbaiki kesuburan tanah, pulp kayu untuk kertas, dan kayu untuk konstruksi dan keperluan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan pada level saat ini dan pada saat yang sama harus memenuhi target bioenergi 20% pada tahun 2050, maka penduduk dunia membutuhkan sekitar dua kali lipat dari jumlah panen bahan tanaman tahunan dunia  dalam segala bentuknya. Meskipun asumsi peningkatan besar tidak efisiensi, skala produksi bioenergi menunjukkan tidak realistis dan tidak berkelanjutan.

Rabu, 05 Agustus 2015

Menghindarkan Kompetisi Lahan untuk Tanaman Pangan dan Bioenergi (Bag. 1)



Dunia perlu menutup kesenjangan 70% antara kalori tanaman yang tersedia pada tahun 2006 dan prediksi kebutuhan kalori pada tahun 2050. Selama periode yang sama, permintaan daging dan susu diproyeksikan tumbuh lebih dari 80 persen, dan permintaan untuk kayu komersial dan pulp cenderung meningkat sekitar persentase yang sama. Namun saat ini sekitar ¾ luas daratan dunia sudah digunakan untuk budidaya tanaman pangan untuk memenuhi pangan dan serat yang dibutuhkan penduduk dunia. Sedangkan sisa ekosistem  lahan dunia banyak diperlukan untuk pelestarian dan dikembalikan fungsinya sebagai penyimpan karbon dan memenghadapi perubahan iklim, melindungi sumber daya air tawar, dan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di planet ini. Suatu penelitian yang terus berkembang untuk mencari bioenergi telah memperparah kompetisi lahan. Dalam dekade terakhir, pemerintah telah mendorong untuk meningkatkan penggunaan bioenergi, penggunaan tanaman untuk energi, dengan menggunakan tanaman untuk biofuel transportasi dan terus meningkatkannya dengan memanen tanaman untuk pembangkit listrik. Meskipun peningkatan pasokan energi telah memberikan satu motivasi, ada keyakinan lain bahwa penggunaan bioenergi akan membantu memerangi perubahan iklim.  Namun, bioenergi yang memerlukan penggunaan lahan pertanian budidaya bahan baku energi akan melemahkan upaya untuk memerangi perubahan iklim dan untuk mencapai pangan masa depan berkelanjutan.

Sabtu, 01 Agustus 2015

10 Kualitas Utama Membuat Pemimpin Menjadi Besar (Bag. 2)



Keyakinan
Mungkin ada hari di mana masa depan merek anda cukup mengkhawatirkan dan hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Hal ini berlaku dengan bisnis apapun, besar atau kecil, dan yang paling penting adalah untuk tidak panik. Bagian  pekerjaan anda sebagai seorang pemimpin adalah untuk menjaga semangat tim. Menjaga tingkat kepercayaan diri anda dan meyakinkan semua orang bahwa kemunduran merupakan hal alami dan yang penting tetap fokus pada tujuan yang lebih besar. Sebagai pemimpin, dengan tetap tenang dan percaya diri, anda harus membantu menjaga tim merasa sama. Ingat, tim anda akan mengambil isyarat dari anda, jadi jika anda memancarkan ketenangan dalam mengendalikan masalah, maka tim anda akan menangkap perasaan itu. Tujuan utama adalah untuk menjaga semua orang tetap fokus bekerja dan bergerak maju.

Komitmen
Jika anda berharap tim anda untuk bekerja keras dan menghasilkan konten yang berkualitas, anda perlu memberi contoh. Ada motivasi jika melihat bosnya turun ke lapang bekerja bersama orang lain, hal ini memperlihatkan kerja keras yang dilakukan pada setiap tingkatan pekerjaan. Dengan membuktikan komitmen anda terhadap merek dan peran anda, maka anda tidak hanya akan mendapatkan rasa hormat dari tim anda, tetapi juga akan menanamkan energi berkerja keras yang sama dengan staf anda. Sangat penting untuk menunjukkan komitmen terhadap pekerjaan di tangan, tetapi juga terhadap janji anda. Jagalah kata-kata anda. Anda ingin membuat reputasi untuk tidak hanya bekerja keras, tetapi juga dikenal sebagai pemimpin yang adil. Setelah anda mendapatkan rasa hormat dari tim anda, maka mereka cenderung akan memberikan kualitas kerja tertinggi.

Selasa, 28 Juli 2015

10 Kualitas Utama Membuat Pemimpin Menjadi Besar (Bag 1)



Memiliki ide yang bagus  dan membangun suatu tim karyawan untuk membawa konsep menjadi aksi adalah langkah pertama dalam menciptakan sebuah usaha bisnis yang sukses. Ketika untuk menemukan ide baru dan unik cukup langka, maka kemampuan melaksanakan ide menjadi kesuksesan merupakan hal yang membedakan antara pemimpin dari pengusaha. Namun jika anda melihat diri sendiri, berapapun usia anda dan anda segera mengambil langkah pertama untuk memperkerjakan karyawan, maka anda telah mengambil langkah-langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin yang kuat. Ketika terjadi uang ketat, tingkat stres yang tinggi, dan visi kesuksesan instan tidak terjadi seperti yang anda pikir, maka hal ini menyebabkan timbulnya emosi pada anda dan juga tim anda. Ambil napas, tenangkan, dan ingatkan diri anda adalah seorang pemimpin atau keinginan menjadi pemimpin. Berikut adalah beberapa kualitas kunci yang harus dimiliki setiap pemimpin dan belajarlah untuk lebih fokus.

Minggu, 26 Juli 2015

Membuat Pangan Masa Depan Berkelanjutan (Bagian akhir)



Opsi menurunkan emisi gas rumah kaca dari produksi pertanian

Strategi penyerapan karbon. Strategi penyerapan karbon dengan menggunakan tanah pertanian telah mendapat banyak perhatian tetapi terbatas pada tingkat akademisi dan kebijakan mitigasi iklim pertanian, tetapi lebih sulit untuk mencapainya dibanding perkiraan sebelumnya.  Apakah perubahan dalam praktik membajak meningkatkan karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca, hal yang secara ilmiah belum ada kepastian?.  Implikasi perubahan dalam manajemen penggembalaan terhadap kandungan karbon tanah sangat bervariasi. Beberapa strategi untuk meningkatkan karbon tanah tidak benar-benar meningkatkan total penyimpanan karbon di darat tetapi hanya memindahkan karbon dari satu lokasi ke lokasi lainnya, atau mengalihkan karbon dalam biomassa dari penggunaan lain yang bermanfaat, seperti menggunakan sisa tanaman untuk pakan ternak. Peningkatan karbon tanah dapat menjadi bagian penting dari strategi untuk meningkatkan produksi tanaman jangka panjang di beberapa wilayah, dan meningkatkan produktivitas pada gilirannya akan membantu untuk meningkatkan karbon tanah. Strategi yang paling menjanjikan adalah strategi yang segera menghasilkan manfaat ekonomi lainnya, seperti bentuk agroforestry. Mungkin ada juga strategi untuk menghutankan kembali lahan yang terdegradasi sambil mengintensifkan lahan pertanian didekatnya yang keduanya dapat menyimpan lebih banyak karbon dan menggunakan sumber daya produktif lebih baik. Memulihkan 5 juta hektar lahan gambut yang dikeringkan dan ditinggalkan di Indonesia juga menawarkan janji keuntungan penyerapan karbon yang besar.

Jumat, 24 Juli 2015

Membuat Pangan Masa Depan Berkelanjutan (Bagian 3)



Pilihan meningkatkan produksi pangan tanpa perluasan areal pertanian

Pertanian cerdas. Terbatasnya ketersediaan air dan penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan di berbagai wilayah telah membatasi kapasitas untuk meningkatkan hasil dengan cara menambah input. Strategi ini dalam kasus tertentu akan gagal untuk memenuhi kriteria keberlanjutan. Untuk itu pertanian cerdas dapat membantu memperlancar peningkatan hasil tanaman. Pada dua dekade terakhir, perbaikan penggunaan teknologi pertanian dalam pengertian yang luas dapat menjaga tingginya produksi tanaman meskipun dengan sedikit input pertanian. Secara umum, meningkatnya penggunaan lahan, air, bahan kimia dan input lainnya dapat memberikan kontribusi 70% dari pertumbuhan tahunan output pertanian dari tahun 1970 s/d 1980, tetapi kurang dari 30% pada tahun 1990 s/d 2000 an. Saat ini, meskipun dengan perbaikan tersebut, perluasan lahan pertanian terus berlangsung, sehingga kebutuhan untuk pertanian cerdas semakin bertambah besar. Peluang utama untuk memperbaiki manajemen lahan meliputi seleksi yang cermat terhadap benih varietas unggul yang beradaptasi dengan kondisi lokal, penggunaan pupuk secara bijak, perhatian yang lebih penggunaan unsur mikro, dan perbaikan pranata mangsa untuk menentukan waktu tanam.

Pemuliaan benih unggul. Perbaikan pemuliaan menjadi faktor penting dan fundamental untuk kemajuan pertanian. Rekayasa genetik berperan penting, khususnya adanya perbaikan teknik yang dapat memasukkan gen dalam lokasi tertentu, menurunkan jumlah uji coba untuk menghasilkan tanaman dengan  sifat yang diperbaiki (seperti ketahanan terhadap hama atau kekeringan). Singkatnya, rekayasa genetik dapat membantu dengan cara memungkinkan respon lebih cepat terhadap hama baru. Perbaikan mendasar pada tanaman hasil rekayasa genetik seperti perbaikan menyerap hara dan mengurangi kehilangan air, merupakan hal yang belum pasti dan perlu waktu beberapa dekade untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Tetapi kuatnya peluang pemuliaan rekayasa genetik akan terus  bergantung pada pemuliaan konvensional, sebab dapat dimanfaatkannya metode biologi modern. Metode ini membuat lebih mudah dan cepat untuk mengidentifikasi dan menyeleksi kombinasi gen yang dapat memberikan hasil/produktivitas tinggi dan mendukung meningkatnya anggaran pemuliaan konvensional.

Selasa, 07 Juli 2015

Membuat Pangan Masa Depan Berkelanjutan (Bagian 2)



Opsi untuk menurunkan konsumsi pangan berlebihan
Para peneliti menganalisis 5 opsi utama untuk menurunkan konsumsi pangan yang dapat bermanfaat secara ekonomis, lingkungan dan kesehatan. Dari solusi tersebut menunjukkan, satu bermanfaat bagi kesehatan tetapi sedikit berdampak pada kesenjangan hasil, dua solusi cukup menantang tetapi layak, dan dua solusi yang lain memiliki peluang besar.

Penurunan obesitas. Dunia menghadapi epidemi obesitas dengan jumlah orang yang kelebihan berat badan mencapai 1,4 milyar pada tahun 2008 termasuk 500 juta orang mengalami obesitas. Walaupun pertimbangan kesehatan menjamin upaya untuk mengatasi obesitas, mengurangi konsumsi kalori yang berlebih hanya mengurangi 6% kesenjangan kalori tahun 2050.

Sabtu, 04 Juli 2015

Membuat Pangan Masa Depan Berkelanjutan (Bagian 1)




Sistem pertanian dunia menghadapi tindakan penyeimbangan yang besar. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk dunia yang berbeda, secara bersamaan dunia harus menghasilkan jauh lebih banyak pangan untuk 9,6 milyar orang pada tahun 2050, memberikan peluang ekonomi bagi ratusan juta orang miskin di pedesaan yang mata pencahariannya bergantung pada pertanian, dan mengurangi dampak lingkungan termasuk degradasi ekosistem dan tingginya emisi gas rumah kaca. Laporan dari Searchinge dkk. (2013) memberikan analisis awal tentang lingkup tantangan dan prospek teknis cara membuat pangan masa depan berkelanjutan.

Rabu, 01 Juli 2015

Menyediakan Pangan 9 Milyar Orang



Kita harus memberi makan 9 miliar orang pada tahun 2050 atau sekitar 2 miliar lebih dari populasi penduduk dunia saat ini dan kita harus mengpayakannya pada lahan yang kurang subur dan sumber daya air yang lebih sedikit dalam lingkungan cuaca ekstrim yang lebih besar seperti kekeringan dan banjir. Sementara itu ada kebutuhan moral untuk mengatasi bencana kelaparan di beberapa wilayah di dunia tetapi ironisnya ada masalah obesitas pada orang lain di wilayah tertentu. Kita diharapkan untuk melakukan hal ini pada waktu ketika adanya kekhawatiran tentang upaya menyediakan pangan yang lebih besar dengan menggunakan air secara bijak dibanding era sebelumnya. Banyak alat-alat pertanian dan praktek budidaya tanaman yang telah dikenal masayarakat di masa lalu dihadapkan pada pengawasan regulasi yang semakin ketat.

Kamis, 18 Juni 2015

Ekonomi Pangan (Bagian 2)



Konsentrasi pasar
Produksi daging saat ini ditandai dengan konsentrasi pasar yang intens di mana sejumlah kecil perusahaan pengemasan menyumbang mayoritas daging yang berada di toko minimarket. Pada tahun 2007, empat perusahaan menyediakan 83,5% daging sapi nasional, 66%  daging babi dan 58,5% daging unggas. Kekuatan pasar yang sangat besar ini dilakukan oleh segelintir perusahaan kecil yang memiliki efek dramatis mengurangi persaingan di pasar pertanian dan juga mengurangi harga yang dibayarkan kepada petani. Sebagai contoh, sebuah produsen daging sapi independen biasanya memiliki banyak pembeli yang bersaing membeli  produk mereka, termasuk rumah lelang. Hari ini, produsen daging sapi mungkin hanya memiliki satu atau dua perusahaan pembeli produk dagingnya, sehingga  mengurangi kemampuannya untuk mendapatkan harga yang adil.
 
Blogger Templates