Cepatnya kemajuan teknologi
dan globalisasi memiliki dampak besar terhadap cara berkerjanya manusia. Bisnis
global semakin terhubung dan saling tergantung satu dengan lainnya dibanding
era sebelumnya. Manajer dan staf akan dihadapkan pada kebutuhan berkomunikasi
dengan orang lain setiap harinya sebagai bagian tim kerja dengan mitra global. Selain
itu, semakin banyak pekerjaan yang dilakukan di rumah, baik untuk alasan
pengurangan biaya maupun mempromosikan keseimbangan antara kehidupan di rumah
dan pekerjaan. Terjadi pula perubahan sosial, wanita yang mendapat peran
sebagai pemimpin organisasi di berbagai tempat di dunia, sedangkan laki-laki
ingin untuk lebih dekat dengan anak-anak di rumah sambil berkerja dari rumah.
Seperti halnya bisnis kita yang harus beradaptasi dengan perubahan tersebut
guna menjaga tetap hidup bisnis kita, maka kita perlu introspeksi apakah gaya
kepemimpinan dan pendekatan kita efektif untuk menjalankan bisnis dengan cara baru?.
Organisasi yang fleksibel dan mudah beradaptasi dengan transformasi tempat
kerja akan memperoleh kesuksesan di masa depan. Mengandalkan gaya kepemimpinan
masa lalu tidak akan memperoleh kesuksesan. Karena lingkungan saat ini menuntut
keterampilan baru pemimpin dan kompetensi kepimpinan masa lalu perlu
disesuaikan dengan kebutuhan masa depan (O'Brien dan Robertson, 2009).
Banyak organisasi dihadapkan pada cara
mengatasi tantangan globalisasi (perkerja global, mitra global dan kompetisi
global). Meskipun perusahaan-perusahaan tidak melihat dirinya sebagai
organisasi global, tetap dihadapkan pada perubahan penting bagaimana mereka melakukan
bisnis. Sebagai contoh, hampir semua
perusahaan dari tingkat korporasi multinasional sampai perusahaan kecil memiliki
situs web. Produk-produk dari vendor sekarang dapat dijadikan partner bisnis
utama untuk meningkatkan kecepatan, promosi inovasi dan tambahan pangsa pasar. Globalisasi
menciptakan kompetisi baru, menuntut efisiensi lebih tinggi dan membutuhkan
keahlian yang tepat dalam optimasi rantai pasokan. Teknologi baru juga
meningkatkan kompleksitas pekerjaan dan bisnis seperti yang kita lihat setiap
hari. Informasi yang berlebihan menjadi gaya hidup. Agar bisnis tetap jalan,
perusahaan harus menyesuaikan dengan berbagai cara. Untuk menjadi peka dan
cepat bereaksi terhadap perubahan pasar membutuhkan keterampilan tersendiri.
Produk baru memasuki pasar secara cepat dan keuntungan kompetitif dapat dicapai
dengan cara kreatif, responsif dan inovatif. Kolaborasi dengan banyak orang
atau partner bisnis pada aktu yang berbeda merupakan hal utama untuk memahami
dan merubah tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting. Struktur
organisasi akan tampak merubah jaringan dengan cepat dibanding herarki yang
stabil, dan keputusan penting akan dibuat oleh setiap individu dan kelompok
karyawan yang memegang isu-isu perubahan dan buka oleh para manajer.
Struktur herarki organisasi tidak tepat lagi
pada lingkungan kerja atau bisnis yang cepat berubah. Keputusan harus dibuat dan
dikembangkan strategi oleh karyawan atau staf yang siap untuk bertindak. Hal
ini juga berlaku untuk departemen/bagian dan team proyek. Semua karyawan pada
seluruh tingkatan perlu dipercaya, diberdayakan dan disiapkan untuk membuat
keputusan yang benar dan tepat. Sebuah studi dari Center for Creative
Leadership pada
tahun 2007 terhadap 389 manajer tingkat menengah sampai atas menunjukkan bahwa
84% responden menyatakan definisi kepemimpinan yang efektif telah berubah dan
60% responden setuju bahwa para pemimpin menghadapi tantangan diatas kemampuan
individu pemimpin tersebut. Skil atau keahlian kepemimpinan
yang penting termasuk kolaborasi, inovasi, membangun dan memperbaiki hubungan,
berkerja lintas batas, manajemen perubahan dan manajemen partisipasi. Keahlian
tersebut sesuai dengan kebutuhan para pemimpin atau manajer untuk beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di tempat kerja dan karyawan yang dikelolanya.
Sebuah studi lain terhadap 2200 pemimpin dari 15 organisasi di AS, India dan
Singapura menunjukkan 10 keahlian penting untuk pemimpin masa depan berdasarkan
pengalaman di tempat kerjanya masing-masing adalah Leading
people, Strategic planning, Inspiring commitment, Managing change, Resource fulness,
Participative management, Being a quick learner, Employee development, Doing
whatever it takes, dan Balancing personal life and work. Empat keahlian pemimpin masa depan yang paling banyak
disebut para responden adalah Leading people, Strategic planning, Inspiring
commitment, dan Managing change, yang merupakan kompetensi terlemah dari para
pemimpin perusahaan atau organisasi saat ini. Selain itu kompetensi Employee
development and Balancing personal life and work juga
ada kesenjangan keahlian pemimpin yang dibutuhkan dengan kondisi keahlian
pemimpin saat ini.
Untuk
menjadi pemimpin efektif di dunia yang cepat berubah memerlukan orang dengan
keahlian yang kuat dan keahlian analisis. Selain itu juga membutuhkan kemampuan
menguasai teknologi baru; kemampuan memandang dan memahami individu karyawan
dan organisasi secara holistik dan dinamis; kemampuan memberdayakan dan peduli
terhadap orang lain; kemampuan melibatkan personal dan komitmen; serta
kepercayaan dan memiliki metode untuk memverifikasi kinerja. Para pemimpin
perlu menilai karyawannya secara utuh dengan kehidupan diluar tempat kerjanya.
Mereka perlu menginspirasi yang lain dan membantunya tampil berani khususnya
pada waktu kondisi bisnis bergejolak. Mereka perlu berkomunikasi secara terbuka
dan jujur serta transparan dalam membuat keputusan atau kebijakan. Mereka perlu
mengorganisir, berkolaborasi dan mendukung tim kerja yang menciptakan produk,
pelayanan, rantai pasokan dan jaringan distribusi yang menjamin keberhasilan
organisasi. Mereka perlu mencari cara baru untuk mengukur kinerja tim dan
individu dari tim dan memberi penghargaan sepantasnya. Dan lebih dari itu,
memimpin sekelompok karyawan memerlukan keahlian untuk merubah budaya
organisasi. Para pemimpin dan manajer di semua tingkatan memerlukan partisipasi
aktif untuk memungkinkan dan memfasilitasi perubahan budaya kerja atau
organisasi. Berkembang menjadi seorang pemimpin yang sukses dalam lingkungan
yang cepat berubah merupakan tantangan, tetapi hal yang dapat dicapai dan
sangat berharga. Banyak para pemimpin dan manajer yang memiliki sebagian besar
keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan, walaupun belum semuanya.
Sangat
penting untuk Indonesia mencari para pemimpin di semua sektor yang dapat
memiliki beberapa keahlian diatas jika ingin berkembang menjadi negara yang
disegani di dunia. Bagaimana dengan lembaga riset kita, tentunya seorang
manajer riset harus memiliki sebagian besar keahlian diatas jika ingin inovasi
pertanian yang dihasilkan signifikan dan dapat diaplikasikan oleh para petani
di lahan mereka. Bukan hal yang mudah tetapi perlu dimulai dalam pemilihan para
pemimpin atau manajer di seluruh organisasi pemerintah, swasta, organisasi
kemasyarakatan, dan juga organisasi partai politik yang ada di negara kita.
Sumber:
Fred
Van Deusen, Boston College Center for Work and Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar