Social Icons

Pages

Jumat, 10 Februari 2017

2016, tahun solusi lokal terhadap masalah global



Tiga organisasi sains internasional telah mengumumkan bahwa tahun 2016 akan menjadi Tahun Internasional Pemahaman global (IYGU = International Year of Global Understanding), bertujuan untuk menunjukkan "bagaimana menerjemahkan wawasan ilmiah ke dalam gaya hidup yang lebih berkelanjutan". Inisiasi awal diumumkan pada Forum Ilmu Sosial Dunia di Durban pada awal bulan September yang lalu, yang mencakup proyek riset, program pendidikan dan kampanye informasi, yang dilakukan sepanjang tahun dan di seluruh dunia. Tahun ini ditujukan untuk menekankan hubungan antara lokal, tindakan sehari-hari dan masalah-masalah global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan - dengan fokus pada kegiatan praktis, solusi berbasis ilmu pengetahuan. Pada setiap hari pada tahun 2016, kegiatan akan menyoroti perubahan ke aktivitas sehari-hari yang secara ilmiah telah terbukti lebih berkelanjutan dari praktek saat ini. Inisiatif ini didukung oleh Dewan Internasional untuk Sains, Dewan Ilmu Sosial Internasional dan Dewan Internasional untuk Filsafat dan Ilmu Manusia. Menurut Rob Cartridge, NGO Practical Action in the United Kingdom, diharapkan fokus tahun ini tidak akan begitu banyak menghasilkan dana riset lebih untuk lembaga Northern, tapi lebih ditekankan pada menerjemahkan hasil riset yang ada dan membantu agar sampai ke tangan masyarakat miskin dan praktisi pembangunan.

Sekitar 50 pusat-pusat regional di seluruh benua akan menyelenggarakan acara lokal, kata Benno Werlen, direktur eksekutif IYGU, seorang ahli geografi di Universitas Friedrich Schiller Jerman di Jena. Proyek ini akan menelan biaya sekitar € 1.500.000 (sekitar US $ 1,7 juta), dan saat ini sedang mencari sponsor untuk tambahan dana tersebut. Diusulkan oleh Uni Geografis Internasional, karena menurut observasi PBB bahwa IYGU tidak memiliki status sebagai tahun internasional. Inisiatif ini bertujuan untuk "meningkatkan suara sains" dan adalah "hanya satu-satunya tahun internasional di bumi ini yang memiliki dukungan dari komunitas ilmiah". Beberapa ilmuwan terkemuka dan pembuat kebijakan telah menyatakan dukungan mereka, termasuk pemenang Nobel Kimia Yuan Tseh-Lee dari Taiwan, yang memuji IGYU sebagai tandingan dari diskusi kebijkaan top-down.

Menurut  Tseh-Lee, ketika negosiasi global pada iklim menyerang keberlanjutan krisis dari atas, IYGU dapat melengkapinya dengan baik dengan solusi yang terkoordinasi dari bawah - dengan memperoleh pemahaman secara individu dan mengubah kebiasaan sehari-hari mereka. Anantha Duraiappah, direktur Mahatma Gandhi Institute of Education for Peace and Sustainable Development, mengatakan tahun ini bisa menjadi kesempatan yang baik bagi para ilmuwan untuk bekerja dengan para pembuat kebijakan dan membangkitkan minat dalam sains di kalangan mahasiswa. Tetapi ia menunjukkan bahwa sulit untuk jenis proyek seperti ini untuk menarik perhatian. Saya benar-benar berpikir bahwa ada hal berlebihan dari peristiwa ini dan saat ini dunia sedang mengalami kelelahan acara-acara Hari Internasional, Tahun dan Dekade. Sementara itu, Cartridge berpendapat bahwa acara ini cukup optimis. Tahun internasional dapat menjadi cara yang baik untuk menggembleng aksi dan menyoroti masalah. Hal yang satu ini tampaknya datang dengan berbagai pendukung penting, jadi semoga itu akan memberikan beberapa manfaat nyata.


Sumber:

Rabu, 01 Februari 2017

Inovasi adalah kunci untuk penelitian kolaboratif



Bagi peneliti, bekerja pada pembangunan berarti berbicara dan bekerja lebih dari biasanya dengan rekan-rekan sesama peneliti. Kerangka baru dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) harus membantu menghidupkan kembali perdebatan lama mengenai keuntungan yang dari kolaborasi dan antar disiplin ilmu sebagai dasar untuk program aksi dan pembuatan kebijakan. Namun, perdebatan tersebut masih berkutat pada pembicaraaan dibanding program aksi di lapang. Seharusnya menjadi inti dari upaya strategis pelaksanaan SDG dan terus melangkah maju baik ke tingkat tertinggi dari kebijakan maupun tingkat terendah dalam pelaksanaannya. Apa yang jelas hilang tidak hanya perihal pendanaan dan kelembagaan untuk riset yang lebih kolaboratif guna menjawab pertanyaan kompleks dalam pembangunan maupun perhatian yang tepat untuk insentif, format dan alat-alat yang dapat mendorong peneliti untuk lebih berkolaborasi  - tanpa harus memilih antara kerja kolaboratif dan pekerjaan yang akan memajukan karir akademis mereka.

Kolaborasi vs Spesialisasi
Kolaborasi bukanlah standar dalam dunia riset: pelatihan akademis, kemajuan karir dan penerbitan semua yang ditetapkan oleh spesialisasi yang lebih besar. Hal ini khususnya pada kasus jurnal yang berganti menjadi jurnal online, yang dengan mudah menghubungkan para peneliti dengan agenda riset serupa di seluruh  dunia. Hanya sedikit bidang riset yang dibangun sebagai antar disiplin ilmu, seperti halnya dalam ilmu sosial, contoh yang paling jelas adalah geografi. Meningkatnya kompetisi antar akademik internasional adalah alasan lain. Ternyata kebalikannya dengan riset kolaborasi, riset generalis menjadikan para peneliti hanya berpengalaman musiman. Namun, inisiatif eksperimental dari seluruh dunia menunjukkan bahwa sesuatu dapat berubah - tanpa harus mengubah aturan akademik. Secara khusus, inovasi dalam penggunaan insentif, format dan alat-alat dapat menjadi kunci untuk mempromosikan riset kolaboratif.
 
Blogger Templates