Sistem pangan
merupakan semua kegiatan yang mencakup produksi, prosesing, transportasi dan
konsumsi pangan. Sistem pangan mencakup tata kelola dan ekonomi produksi pangan
yang berkelanjutan, sejauh mana kita membuang makanan dan bagaimana produksi
pangan mempengaruhi lingkungan. Kita juga memasukkan isu dalam sistem pangan
yaitu bagaimana pangan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia,
termasuk nutrisi, obesitas dan keamanan pangan. Hal penting untuk dipertimbangan
dalam kebijakan sistem pangan yaitu maraknya kejadian kelaparan dan kekurangan
gizi, serta keterkaitan antara pangan dan pembangunan berkelanjutan. Konsumsi
pangan juga menjadi bagian dari sejarah dan budaya kehidupan manusia yang
menarik untuk riset kedepan.
Tantangan
Sistem Pangan
Volatilitas harga
pangan yang terjadi pada periode terakhir telah memperingatkan dunia adanya
perubahan besar yang terjadi pada sistem pangan. Meskipun harga pangan turun
dalam jangka pendek, ada serangkaian perubahan mendasar yang terjadi pada
sistem pangan dan dalam jangka menengah ada kecenderungan kenaikan harga pangan
yang signifikan. Populasi penduduk akan meningkat (meskipun tingkat pertumbuhan
berkurang) dan sebagian masyarakat dunia menjadi kaya yang menuntut pola makan berkualitas sehingga perlu banyak
sumberdaya untuk memproduksinya. Kedepan, Populasi penduduk dunia banyak yang tinggal
di perkotaan sehingga mengakibatkan adanya perubahan makanan yang dikonsumsi
dan dipasarkan (serta menimbulkan konsekuensi sosial politik dari tingginya
harga pangan). Di sisi penawaran akan timbul peningkatan persaingan untuk
tanah, energi dan air, serta perkiraan jumlah akuifer yang akan habis pada
tahun 2025. Meskipun produktivitas terus meningkat, baru-baru ini produktivitas
telah melandai akibat rendahnya investasi riset dan pengembangan sistem pangan.
Akibatnya, hampir satu miliar orang pergi
tidur dengan perut lapar setiap malam, dan mungkin jumlah penduduk yang sama
menderita kekurangan gizi. Disisi lain, ada sepertiga miliar atau lebih penduduk
dunia yang makan terlalu banyak dan kemungkinan ada resiko terkena penyakit.
Bagaimana
Lingkungan dan Tata Kelola Beriteraksi dengan Sistem Pangan?
Pangan dan Lingkungan. Sistem
pangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang menjadi
gantungan produksi pangan sedang mengalami degradasi cukup berat dan akan
membahayakan pasokan pangan masa depan. Dampak dari perubahan iklim akan semakin
terasa, walaupun tidak semuanya negatif.
Efek dari tingginya frekuensi kejadian ekstrim dan waktu jedah untuk beradaptasi
dengan perubahan lingkungan akan berdampak pada sistem pangan.
Pangan dan Tata
Kelola.
Politik ekonomi dari sistem pangan juga akan berevolusi, meskipun dengan cara yang lebih sulit untuk memprediksinya. Perundingan Doha tentang perdagangan mengalami
kemacetan, namun
sudah disusul dengan kejadian baru yaitu
adanya kelebihan pasokan dibanding permintaan di bidang pertanian di negara
kaya, dan di
seluruh wilayah itu tidak mencerminkan kemajuan ekonomi dari negara-negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan China),
serta negara-negara
berpenghasilan menengah lainnya. Meskipun
"pro-orang miskin" tetapi hanya sedikit yang terkait lingkungan. Ada peningkatan perdebatan tentang sejauh
mana organisasi internasional yang dikenakan dengan tata kelola sistem
penyediaan pangan yang cocok dengan tujuan.
Sektor swasta telah terlihat berkonsolidasi
secara global di semua sektor, meskipun beberapa tahun terakhir telah bergabung
negara-negara baru yang menonjol kemajuan ekonominya.. Setelah bangkit dari
krisis global, sulit untuk memprediksi pengaruh globalisasi dan bagaimana akan
mempengaruhi sistem pangan pada beberapa dekade mendatang.
Apa yang dapat kita lakukan?
Untuk mengatasi besarnya potensi dari masalah ini,
kita harus mengubah semua komponen sistem pangan yang ada saat ini. Kita harus
memproduksi lebih banyak, permintaan pangan secukupnya, dan meningkatkan
efisiensi dan tata kelola sistem pangan. Dan segala sesuatu yang kita lakukan
harus dilihat melalui prisma kembar yaitu meningkatkan keberlanjutan dan memperbaiki
taraf hidup penduduk miskin.
Produksi. Memproduksi
lebih banyak berarti menyebarkan praktek budidaya terbaik saat ini dan
investasi untuk menghasilkan inovasi/pengetahuan baru; baik menggunakan IPTEK berteknologi tinggi atau ilmu terapan lainnya
seperti agronomi dan ilmu tanah yang kurang diperhatikan dalam beberapa tahun
terakhir.
Permintaan. Kita harus
mengurangi sekitar 30% dari pangan yang diproduksi tetapi tidak pernah
dikonsumsi (makanan yang terbuang sebagai limbah), baik di rumah tangga,
restoran dan sektor pangan lainnya di negara berpenghasilan tinggi dan kehilangan
hasil dari panen, penyimpanan dan transportasi di negara berpenghasilan rendah.
Kita harus merancang tata kelola sistem pangan internasional sehingga
globalisasi bermanfaat untuk ketahanan pangan, lingkungan dan orang miskin.
Kita harus menyadari bahwa ketahanan pangan merupakan pusat untuk mencapai
tujuan kemajuan sektor ekonomi, lingkungan dan pembangunan
kemanusiaan di abad ke-21 – jika kita gagal pada pangan maka kita gagal dalam
segala hal.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar