Social Icons

Pages

Rabu, 01 Juli 2015

Menyediakan Pangan 9 Milyar Orang



Kita harus memberi makan 9 miliar orang pada tahun 2050 atau sekitar 2 miliar lebih dari populasi penduduk dunia saat ini dan kita harus mengpayakannya pada lahan yang kurang subur dan sumber daya air yang lebih sedikit dalam lingkungan cuaca ekstrim yang lebih besar seperti kekeringan dan banjir. Sementara itu ada kebutuhan moral untuk mengatasi bencana kelaparan di beberapa wilayah di dunia tetapi ironisnya ada masalah obesitas pada orang lain di wilayah tertentu. Kita diharapkan untuk melakukan hal ini pada waktu ketika adanya kekhawatiran tentang upaya menyediakan pangan yang lebih besar dengan menggunakan air secara bijak dibanding era sebelumnya. Banyak alat-alat pertanian dan praktek budidaya tanaman yang telah dikenal masayarakat di masa lalu dihadapkan pada pengawasan regulasi yang semakin ketat.

Terutama di negara-negara maju, kurangnya penghargaan dan pemahaman tentang praktek produksi pangan memberikan kontribusi terjadinya konflik antara konsumen dan produsen, dengan banyaknya informasi yang salah dan sering dimanipulasi. Terlalu sering menggunakan antimikroba dalam pengobatan manusia yang diarahkan kepada serangan terhadap penggunaan alat yang sama untuk melindungi makanan dan kesehatan hewan . Namun, ironisnya, kita semakin menuntut dan mengkonsumsi obat atau pengubah metabolik  meskipun banyak yang memiliki efek samping yang serius dan berpotensi berbahaya bagi manusia. Selain itu di beberapa wilayah dunia yang menggunakan langsung dari manipulasi genetik untuk meningkatkan produksi pangan dikenakan peraturan pencegahan yang ketat tanpa bukti efek samping yang terukur. Jelas, kita memiliki dikotomi yang serius dalam hal ini. Penyebab hal ini semua adalah penurunan pendanaan publik dalam penelitian pertanian, investasi yang disimpan lebih dari dua abad pada prediksi Malthus yaitu adanya bencana kelaparan. Sebagai gantinya muncul kekuatan yang menentukan arah penelitian terhadap kepentingan khusus  yang sering tidak fokus pada kepentingan publik.

Banyak alasan mengapa investasi publik dalam penelitian pertanian terus menurun selama beberapa dekade terakhir. Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah kurangnya pemahaman oleh masyarakat dan pembuat kebijakan terhadap tingkat pengembalian dari investasi. Penurunan jumlah orang yang terhubung langsung ke produksi pertanian telah menghasilkan kekurangan pengetahuan tentang bagaimana penelitian diterjemahkan menjadi pangan yang banyak, sehat dan murah pada meja makan para pembayar pajak. Sampai kekurangan pengetahuan dapat teratasi, dukungan wajib pajak untuk penelitian akan terus menjadi tantangan. Jadi apa yang harus kita lakukan? Kita harus menggunakan setiap alat dari ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dan menterjemahkan dalam bentuk teknologi dan manajemen praktis terbaik di semua tingkatan, atau kita akan gagal. Hal ini berarti bahwa jika ada pertanyaan yang muncul tentang keamanan atau kemanjuran tanaman dan hewan transgenik, kita harus segera mengatasi pertanyaan-pertanyaan tersebut, mengidentifikasi respon yang meyakinkan untuk memperbaiki masalah atau menghilangkan pertanyaan agar tidak kehilangan manfaat yang diberikan.

Kita harus mengembangkan, membangun kembali atau memodifikasi sistem terpadu produksi tanaman dan tanaman-ternak yang diterima dan diikuti secara luas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan secara ekonomi, efisien dalam penggunaan air, energi dan nutrisi, serta mencegah degradasi tanah. Kita harus menemukan kembali sistem penelitian pertanian yang didukung dana publik. Sistem penelitian ini perlu berkolaborasi dengan alam, dalam lingkup global dan didukung dengan sumber daya manusia yang memadai dengan fokus pada pekerjaan besar. Pada saat yang sama, terutama di negara-negara maju, kita harus mengkomunikasikan secara terus menerus tentang sejarah di bidang pertanian kepada sebagian besar masyarakat yang tidak memiliki hubungan langsung dengan produksi pangan. Individu-individu dalam masyarakat tersebut merupakan orang-orang yang rentan terhadap informasi yang salah dan negatif pada sektor pertanian dan produksi pangan secara khusus. Hal ini bukan upaya sepele, hal ini merupakan bagian penting dari masa depan umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates