Menurut para ilmuwan,
jika semua petani menerapkan metode pengelolaan air, produksi pangan global
dapat meningkat sekitar 41 persen. Para peneliti yang menulis sebuah makalah yang
diterbitkan dalam jurnal Environmental
Research Letters menyatakan bahwa strategi pengelolaan air yang ambisius dapat meningkatkan perbaikan irigasi dan dapat mengurangi
separuh kesenjangan pangan dunia. Hal ini merupakani potensi peningkatan hasil
panen yang dapat menyediakan setengah kalori yang dibutuhkan untuk memberantas
kelaparan di seluruh dunia pada tahun 2050. Untuk mengukur dampak teknik pengelolaan air-tanaman,
model ini mempertimbangkan hujan dan data iklim lainnya dari tahun 1901 sampai
2009 dan mensimulasikan berbagai skenario perbaikan irigasi, konservasi
kelembaban tanah dan pemanenan air hujan. Berdasarkan skenario yang paling optimis, produksi dapat
meningkat lebih dari 55 persen di banyak wilayah sungai antara Timur Tengah,
Asia Tengah, China, Australia, Afrika Selatan dan Amerika Utara dan Selatan.
Selasa, 06 Maret 2018
Langganan:
Postingan (Atom)