Publikasi terbaru,
seperti review dari Badan Penelitian Internasional untuk Kanker (IARC) tentang
glifosat dan artikel editorial Consumer Reports, mempertanyakan keamanan
mengkonsumsi buah, sayuran, dan makanan lain yang telah dipalikasikan
pestisida. Ketika laporan tersebut mungkin mengkhawatirkan, sangat penting untuk menempatkan laporan itu ke dalam
konteks yang tepat dan untuk melihat keseluruhan bukti pada subjek, serta
bagaimana penggunaan pestisida diatur dengan peraturan yang ada. Dalam
melakukannya, praktik keselamatan dan perlindungan terhadap pestisida yang
digunakan dalam produksi pangan dapat memberikan jaminan kepada mereka.
Sebagai contoh, ketika
ada beberapa laporan ilmiah yang mempertanyakan keamanan glifosat, termasuk
laporan IARC, penting untuk melihat semua bukti yang ada. Otoritas Keamanan
Makanan Eropa (ESFA) melakukan peer review laporan IARC, bersama dengan laporan
Jerman, yang menyatakan pestisida glifosat tidak menunjukkan sifat
karsinogenik. Temuan EFSA menunjukkan bahwa glifosat tidak mungkin menyebabkan
kanker pada manusia. Acuan penting: 1) Produksi pangan baik secara tradisional maupun
organik mungkin menggunakan pestisida; 2) Tingkat residu pestisida pada pangan
yang diproduksi secara tradisional dan organik jauh di bawah ambang yang akan
memiliki efek apapun, seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan Federal; 3) Buah
dan sayuran yang dicuci sebelum dikonsumsi, sebagian besar akan menghilangkan jejak sisa residu
pestisida; dan 4) Manfaat mengkonsumsi buah dan sayuran jauh lebih besar
daripada risiko dari residu pestisida.
Fakta dan Angka tentang
keselamatan pestisida dan penggunaanya dalam produksi makanan
- Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengembangkan batasan ketat (atau toleransi) untuk residu pada 100 sampai 1.000 kali lebih rendah dari tingkat di mana dampak kesehatan yang mungkin terjadi. Tingkat toleransi ini dianggap aman berdasarkan asupan makanan sehari-hari rata-rata orang dewasa dan anak-anak. Tingkat yang aman yang dapat diterima dari residu pestisida dalam makanan yang ditemukan tidak berbahaya ditetapkan oleh EPA untuk setiap jenis pestisida, berdasarkan pertimbangan dari kedua populasi secara keseluruhan, serta sub kelompok seperti anak-anak.
- Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dan Departemen Pertanian Amerika Serikat berbagi tanggung jawab untuk memantau tingkat residu pestisida pada makanan. Meskipun sebagian besar residu pestisida biasanya jauh di bawah tingkat toleransi sebelum meninggalkan petani, konsumen dapat mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mengurangi paparan potensi mereka untuk setiap residu yang tersisa pada buah-buahan dan sayuran, seperti mencuci produk sebelum dimasak atau memakan. Konsumen tidak perlu takut atau merasa bersalah jika mereka memilih untuk membeli bentuk produk konvensional. Hasil penelitian saya dan peneliti lain menunjukkan bahwa pendekatan regulasi yang ada untuk pestisida, termasuk review keselamatan dan praktek aplikasi pestisida yang tepat, telah memadai untuk melindungi masyarakat (Carl Winter, Director of the FoodSafe Program and Extension Food Toxicologist, University of California, Davis).
- Petani menggunakan pestisida hanya seperlunya dan dalam aturan ketat yang ditetapkan oleh EPA. Dengan adopsi tanaman toleran herbisida, produk bioteknologi makanan, petani memiliki lebih banyak pilihan dalam manajemen gulma yang berkelanjutan, dan dapat memilih herbisida yang lebih cepat terurai, dan karena itu memiliki dampak yang lebih rendah terhadap lingkungan dibandingkan herbisida yang lebih tua.
- Bioteknologi telah memainkan peran penting dalam pengurangan dan penggunaan pestisida yang lebih tepat dan memungkinkan untuk penggunaan herbisida yang lebih ramah lingkungan. Dari 1996-2011, tanaman biotek telah secara kolektif mengurangi aplikasi pestisida global dengan 1,04 miliar pound (1 pound = 16 ons) bahan aktif.
- Meskipun persepsi umum, pertanian organik, seperti bentuk-bentuk lain dari usaha pertanian, juga menggunakan pestisida. Ada lebih dari 20 pestisida alami yang biasa digunakan dalam pertanian organik yang disetujui oleh Program Organik Nasional USDA (NOP). Namun, dalam kasus kedua produksi pangan baik secara organik dan konvensional, tingkat residu pestisida yang terdeteksi sangat rendah - jauh di bawah batas ambang USDA dan EPA yang dianggap aman untuk dikonsumsi manusia - dan bukan pada tingkat untuk menjamin masalah kesehatan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar