Keluarga petani telah
memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan dan gizi selama berabad-abad,
jika mungkin malah ribuan tahun. Tetapi dengan perubahan permintaan untuk pangan
serta semakin langkanya sumber daya alam dan berkembang tekanan demografi, keluarga
petani harus cepat berinovasi pada usahataninya. Sementara itu, pembangunan
pedesaan berkelanjutan sangat bergantung pada kelangsungan hidup dan
keberhasilan keluarga petani. Dengan berkurangnya ukuran lahan dan kepemilikan dari usahatani
keluarga, maka upaya meningkatkan standar hidup di pedesaan semakin sulit
selama beberapa dekade. Penggunaan lahan pertanian semakin dibatasi oleh tersedianya
lahan untuk budidaya akibat adanya tuntutan penggunaan lahan untuk kegiatan
lainnya semakin meningkat. Menghadapi pembangunan pedesaan berkelanjutan perlu melibatkan
pertimbangan ekonomi dan sosial serta kendala ekologi dan sumber daya. Lebih dari setengah miliar usahatani keluarga di seluruh dunia merupakan tulang
punggung pertanian di sebagian besar negara. Meskipun usahatani keluarga
merupakan 9 dari 10 usahatani di dunia, mereka memiliki lahan pertanian lebih
sedikit. Mereka merupakan pengguna dari sumber daya pertanian dunia dan menjadi
sumber lebih dari 4/5 pasokan pangan dunia, tetapi kenyataannya masih banyak
yang miskin dan menderita rawan pangan sendiri.
Tantangan Inovasi
Usahatani keluarga sangat
beragam dan sistem inovasi harus mempertimbangkan keragaman tersebut. Sementara
beberapa usahatani skala besar dijalankan sebagai kegiatan keluarga, tantangan
utama untuk inovasi adalah untuk mencapai usahatani keluarga petani kecil.
Strategi inovasi harus, tentu saja, mempertimbangkan kondisi agro-ekologi dan
sosial ekonomi usahatani keluarga. Upaya publik untuk mempromosikan inovasi
pertanian untuk usahatani keluarga skala kecil dan skala menengah harus
memastikan bahwa penelitian pertanian, jasa konsultasi, lembaga pasar dan infrastruktur,
semuanya termasuk. Penelitian pertanian terapan untuk tanaman, spesies ternak
dan praktek manajemen budidaya harus mempertimbangkan tantangan yang dihadapi
oleh usahatani keluarga. Sebuah lingkungan yang mendukung bagi produsen dan
organisasi berbasis masyarakat pedesaan lainnya dapat membantu mempromosikan
inovasi.
Tantangan yang dihadapi
pertanian dan lingkungan kelembagaan untuk inovasi pertanian lebih kompleks
dari sebelumnya. Sistem inovasi yang efektif dan inisiatif harus memperhatikan
dan mengatasi kompleksitas ini. Strategi inovasi pertanian harus fokus tidak
hanya pada peningkatan hasil dan pendapatan riil bersih, tetapi juga pada
konservasi sumber daya alam, dan tujuan lainnya. Sebuah sistem inovasi harus
mempertimbangkan semua para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, harus
memperhatikan kebijakan kontemporer yang kompleks dan lingkungan kelembagaan
untuk pertanian dan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan, seringnya konflik kepentingan dan prioritas, sehingga
membutuhkan keterlibatan pemerintah yang tepat.
Investasi publik dalam litbang
pertanian serta penyuluhan dan pelayanan konsultasi harus ditingkatkan untuk
menekankan intensifikasi berkelanjutan, meningkatkan hasil dan menutup
kesenjangan produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu penelitian dan layanan konsultasi
pertanian harus berusaha untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan
kesinambungan, harga pangan yang lebih rendah, mengurangi kemiskinan, dll.
Litbang harus fokus pada intensifikasi berkelanjutan, terus memperluas produksi
secara berkelanjutan, bekerja secara sistemik dan menggabungkan pengetahuan
informal baik tradisional dan lainnya. Penyuluhan dan layanan konsultasi harus
fokus pada penutupan kesenjangan hasil dan meningkatkan produktivitas tenaga
kerja petani kecil dan menengah. Bermitra dengan organisasi produsen dapat
membantu memastikan bahwa litbang dan penyuluhan keduanya inklusif dan
responsif terhadap kebutuhan petani.
Inovasi kelembagaan
Semua keluarga petani
membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk inovasi, termasuk mengembangkan tata
kelolanya, kondisi ekonomi makro yang berorientasi pada pertumbuhan, hukum dan
peraturan yang menguntungkan untuk usahatani keluarga, alat manajemen risiko yang
terjangkau dan infrastruktur pasar membaik. Peningkatan akses ke pasar lokal
atau lebih luas untuk input dan output, termasuk melalui pengadaan pemerintah
dari keluarga petani, dapat memberikan insentif yang kuat untuk inovasi, tetapi
petani di daerah terpencil dan kelompok terpinggirkan lainnya sering menghadapi
hambatan yang berat. Selain itu, praktek-praktek pertanian berkelanjutan sering
memiliki biaya awal tinggi dan periode pengembalian panjang. Oleh karena itu,
petani perlu insentif yang tepat untuk memberikan jasa lingkungan yang
dibutuhkan. Lembaga lokal yang efektif, termasuk organisasi petani,
dikombinasikan dengan program perlindungan sosial, dapat membantu mengatasi
hambatan tersebut.
Kapasitas untuk berinovasi dalam usahatani keluarga harus
didukung di berbagai tingkatan dan dalam berbagai bidang. Kapasitas dan
kemampuan inovasi individu harus dikembangkan melalui pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan. Insentif dapat membuat jaringan yang diperlukan dan hubungan untuk
memungkinkan petani, peneliti dan lain-lain untuk berbagi informasi dan bekerja
bersama menuju tujuan bersama. Organisasi produsen yang efektif dan inklusif,
seperti koperasi, dapat menjadi sangat penting dalam mendukung inovasi oleh
anggota mereka. Organisasi produsen dapat membantu akses pasar bagi anggota
mereka menjadi lebih baik dan berinovasi serta juga memastikan suara dari
usahatani keluarga dalam pembuatan kebijakan. Inovasi tidak hanya teknis atau
ekonomi, tetapi sering membutuhkan dimensi institusional, sistemik dan sosial
juga. Seperti pandangan holistik dan pendekatan inovasi dapat menjadi sangat
penting untuk inklusi, efikasi dan kesuksesan
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar