Social Icons

Pages

Selasa, 22 Maret 2016

Inovasi dalam keluarga Petani



Keluarga petani telah memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan dan gizi selama berabad-abad, jika mungkin malah ribuan tahun. Tetapi dengan perubahan permintaan untuk pangan serta semakin langkanya sumber daya alam dan berkembang tekanan demografi, keluarga petani harus cepat berinovasi pada usahataninya. Sementara itu, pembangunan pedesaan berkelanjutan sangat bergantung pada kelangsungan hidup dan keberhasilan keluarga petani. Dengan berkurangnya  ukuran lahan dan kepemilikan dari usahatani keluarga, maka upaya meningkatkan standar hidup di pedesaan semakin sulit selama beberapa dekade. Penggunaan lahan pertanian semakin dibatasi oleh tersedianya lahan untuk budidaya akibat adanya tuntutan penggunaan lahan untuk kegiatan lainnya semakin meningkat. Menghadapi pembangunan pedesaan berkelanjutan perlu melibatkan pertimbangan ekonomi dan sosial serta kendala ekologi dan sumber daya. Lebih dari setengah miliar usahatani keluarga di seluruh dunia merupakan tulang punggung pertanian di sebagian besar negara. Meskipun usahatani keluarga merupakan 9 dari 10 usahatani di dunia, mereka memiliki lahan pertanian lebih sedikit. Mereka merupakan pengguna dari sumber daya pertanian dunia dan menjadi sumber lebih dari 4/5 pasokan pangan dunia, tetapi kenyataannya masih banyak yang miskin dan menderita rawan pangan sendiri.

Tantangan Inovasi
Usahatani keluarga sangat beragam dan sistem inovasi harus mempertimbangkan keragaman tersebut. Sementara beberapa usahatani skala besar dijalankan sebagai kegiatan keluarga, tantangan utama untuk inovasi adalah untuk mencapai usahatani keluarga petani kecil. Strategi inovasi harus, tentu saja, mempertimbangkan kondisi agro-ekologi dan sosial ekonomi usahatani keluarga. Upaya publik untuk mempromosikan inovasi pertanian untuk usahatani keluarga skala kecil dan skala menengah harus memastikan bahwa penelitian pertanian, jasa konsultasi, lembaga pasar dan infrastruktur, semuanya termasuk. Penelitian pertanian terapan untuk tanaman, spesies ternak dan praktek manajemen budidaya harus mempertimbangkan tantangan yang dihadapi oleh usahatani keluarga. Sebuah lingkungan yang mendukung bagi produsen dan organisasi berbasis masyarakat pedesaan lainnya dapat membantu mempromosikan inovasi.

Tantangan yang dihadapi pertanian dan lingkungan kelembagaan untuk inovasi pertanian lebih kompleks dari sebelumnya. Sistem inovasi yang efektif dan inisiatif harus memperhatikan dan mengatasi kompleksitas ini. Strategi inovasi pertanian harus fokus tidak hanya pada peningkatan hasil dan pendapatan riil bersih, tetapi juga pada konservasi sumber daya alam, dan tujuan lainnya. Sebuah sistem inovasi harus mempertimbangkan semua para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, harus memperhatikan kebijakan kontemporer yang kompleks dan lingkungan kelembagaan untuk pertanian dan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengambilan keputusan, seringnya konflik kepentingan dan prioritas, sehingga membutuhkan keterlibatan pemerintah yang tepat.

Investasi publik dalam litbang pertanian serta penyuluhan dan pelayanan konsultasi harus ditingkatkan untuk menekankan intensifikasi berkelanjutan, meningkatkan hasil dan menutup kesenjangan produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu penelitian dan layanan konsultasi pertanian harus berusaha untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan kesinambungan, harga pangan yang lebih rendah, mengurangi kemiskinan, dll. Litbang harus fokus pada intensifikasi berkelanjutan, terus memperluas produksi secara berkelanjutan, bekerja secara sistemik dan menggabungkan pengetahuan informal baik tradisional dan lainnya. Penyuluhan dan layanan konsultasi harus fokus pada penutupan kesenjangan hasil dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja petani kecil dan menengah. Bermitra dengan organisasi produsen dapat membantu memastikan bahwa litbang dan penyuluhan keduanya inklusif dan responsif terhadap kebutuhan petani.

Inovasi kelembagaan
Semua keluarga petani membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk inovasi, termasuk mengembangkan tata kelolanya, kondisi ekonomi makro yang berorientasi pada pertumbuhan, hukum dan peraturan yang menguntungkan untuk usahatani keluarga, alat manajemen risiko yang terjangkau dan infrastruktur pasar membaik. Peningkatan akses ke pasar lokal atau lebih luas untuk input dan output, termasuk melalui pengadaan pemerintah dari keluarga petani, dapat memberikan insentif yang kuat untuk inovasi, tetapi petani di daerah terpencil dan kelompok terpinggirkan lainnya sering menghadapi hambatan yang berat. Selain itu, praktek-praktek pertanian berkelanjutan sering memiliki biaya awal tinggi dan periode pengembalian panjang. Oleh karena itu, petani perlu insentif yang tepat untuk memberikan jasa lingkungan yang dibutuhkan. Lembaga lokal yang efektif, termasuk organisasi petani, dikombinasikan dengan program perlindungan sosial, dapat membantu mengatasi hambatan tersebut.

Kapasitas untuk berinovasi dalam usahatani keluarga harus didukung di berbagai tingkatan dan dalam berbagai bidang. Kapasitas dan kemampuan inovasi individu harus dikembangkan melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Insentif dapat membuat jaringan yang diperlukan dan hubungan untuk memungkinkan petani, peneliti dan lain-lain untuk berbagi informasi dan bekerja bersama menuju tujuan bersama. Organisasi produsen yang efektif dan inklusif, seperti koperasi, dapat menjadi sangat penting dalam mendukung inovasi oleh anggota mereka. Organisasi produsen dapat membantu akses pasar bagi anggota mereka menjadi lebih baik dan berinovasi serta juga memastikan suara dari usahatani keluarga dalam pembuatan kebijakan. Inovasi tidak hanya teknis atau ekonomi, tetapi sering membutuhkan dimensi institusional, sistemik dan sosial juga. Seperti pandangan holistik dan pendekatan inovasi dapat menjadi sangat penting untuk inklusi, efikasi dan kesuksesan

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates