Sistem pangan
memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan dan kesejahteraan kita dibanding
dengan kepopulerannya oleh pers dan dalam perdebatan umum. Meskipun ekonomi mendukung
sistem pangan, nutrisi yang terkait dengan kesehatan gizimerupakan masalah
besar di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Masalah-masalah ini dapat
dikurangi secara signifikan jika tujuan kesehatan secara eksplisit
dipertimbangkan dalam keputusan yang dibuat dalam sistem pangan. Beberapa keputusan
tersebut mempengaruhi pola makan dalam berbagai cara, beberapa positif dan lainnya
negatif. Pola makan tidak sehat berkontribusi terhadap kekurangan gizi dan
kelebihan berat badan, obesitas dan penyakit terkait lainnya. Setiap sepertiga wanita
yang tidak hamil di seluruh dunia mengalami kekurangan zat besi dan jumlah ini
meningkat serta seperempat dari anak-anak prasekolah di dunia tidak dapat tumbuh
potensi penuh mereka, terutama karena pola yang tidak sehat yang menyebabkan
kekurangan gizi. Sekitar 15% dari populasi dunia adalah obesitas, hampir 10%
telah menderita diabete dan tiap hari terus bertambah jumlahnya. Dampak dari pola
makan yang tidak sehat diperparah oleh penurunan aktivitas fisik, baik di
negara-negara berpenghasilan tinggi dan semakin bertambahnya di negara-negara
berkembang. Di AS sendiri, antara 40 dan 45 juta orang Amerika mengalami rawan
pangan, sementara sepertiga dari total populasi penduduk menderita obesitas dan
ketiga lainnya adalah kelebihan berat badan tapi tidak (belum) mengalami obesitas.
Tiga puluh juta orang Amerika menderita diabete, 86 juta memiliki pradiabete
dan jumlahnya terus meningkat. Biaya malnutrisi dan penyakit terkait, termasuk
yang disebutkan di atas, sangat besar baik diukur dalam biaya moneter untuk
masyarakat atau kesejahteraan individu yang terkena efeknya.
Jadi bagaimana bisa sistem pangan diubah untuk
meningkatkan kesehatan dan gizi?
Jawaban yang jelas
akan memastikan bahwa sistem pangan digerakkan oleh tujuan kesehatan daripada
tujuan ekonomi. Hal ini merupakan jawaban naif dan tidak bisa dijalankan.
Kegagalan untuk mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dasar akan menyebabkan
sistem tidak efisien dan tidak berkelanjutan. Jawaban yang lebih baik adalah
untuk menemukan cara mencapai kedua tujuan kesehatan dan ekonomi. Solusi
spesifiknya akan tergantung pada konteks dan sifat dari masalah kesehatan.
Berikut adalah gambarannya:
Upaya bersama oleh
industri pengolahan makanan, organisasi non-pemerintah dan organisasi
pemerintah berorientasi konsumen dan pemerintah, secara bersamaan mengubah
preferensi konsumen dan isi makanan olahan yang lebih sehat, misalnya lebih
banyak kandungan mikronutrien dan serat serta sedikit gula, pemanis dan lemak,
sambil mempertahankan atau meningkatkan keuntungan dalam industri pengolahan
makanan. Upaya tersebut akan relevan dalam masyarakat dimana obesitas adalah masalah
paling penting yang berhubungan dengan pola makan, mungkin termasuk pendidikan
gizi, iklan dan perubahan peraturan pemerintah, subsidi dan kebijakan lainnya,
termasuk yang mempengaruhi harga dari berbagai komoditas pangan. Ada kebutuhan
mendesak untuk pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama merancang dan
menerapkan solusi yang saling menguntungkan untuk masalah obesitas yang disebabkan
oleh pola makan yang tidak sehat saat ini.
Fortifikasi memiliki
catatan positif yang dapat meningkatkan status gizi di negara-negara di mana sering
kekurangan mikronutrien. Kolaborasi antara sektor publik, swasta dan non-profit
di India meningkatkan produksi dan konsumsi makanan pokok yang diperkaya nutrisinya
seperti tepung terigu, susu dan minyak nabati. Fortifikasi bahan pangan pokok
dengan nutrisi yang mengalami defisiensi dalam pola makan. Sementara itu,
industri fortifikasi tersebar luas di Amerika Serikat, diuntungkan baik
industri pengolahan dan konsumen, dimana hal ini kurang terjadi di
negara-negara berkembang. Selain itu, biofortifikasi (pemuliaan tanaman untuk
meningkatkan nilai gizinya) menawarkan kesempatan untuk pendapatan yang lebih
tinggi bagi petani dan pola makan yang lebih baik bagi konsumen.
Penelitian yang
didanai oleh negara dan swasta perlu diperluas untuk
meningkatkan
produktivitas dan mengurangi unit biaya produksi tanaman buah dan sayuran guna
mendorong peningkatan konsumsi mikronutrien dan penurunan asupan energi makanan
sambil meningkatkan pendapatan petani, merupakan peluang untuk dikembangkan.
Perlunya peningkatan
investasi pada infrastruktur pedesaan, seperti jalan, listrik dan fasilitas
pasar di negara-negara berpenghasilan rendah. Hal ini akan mengurangi kerugian
pasca panen dan biaya pemasaran untuk kepentingan petani, konsumen dan
pedagang.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar