Social Icons

Pages

Selasa, 01 Maret 2016

Mengubah Sistem Pangan untuk Meningkatkan Kesehatan



Sistem pangan memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan dan kesejahteraan kita dibanding dengan kepopulerannya oleh pers dan dalam perdebatan umum. Meskipun ekonomi mendukung sistem pangan, nutrisi yang terkait dengan kesehatan gizimerupakan masalah besar di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Masalah-masalah ini dapat dikurangi secara signifikan jika tujuan kesehatan secara eksplisit dipertimbangkan dalam keputusan yang dibuat dalam sistem pangan. Beberapa keputusan tersebut mempengaruhi pola makan dalam berbagai cara, beberapa positif dan lainnya negatif. Pola makan tidak sehat berkontribusi terhadap kekurangan gizi dan kelebihan berat badan, obesitas dan penyakit terkait lainnya. Setiap sepertiga wanita yang tidak hamil di seluruh dunia mengalami kekurangan zat besi dan jumlah ini meningkat serta seperempat dari anak-anak prasekolah di dunia tidak dapat tumbuh potensi penuh mereka, terutama karena pola yang tidak sehat yang menyebabkan kekurangan gizi. Sekitar 15% dari populasi dunia adalah obesitas, hampir 10% telah menderita diabete dan tiap hari terus bertambah jumlahnya. Dampak dari pola makan yang tidak sehat diperparah oleh penurunan aktivitas fisik, baik di negara-negara berpenghasilan tinggi dan semakin bertambahnya di negara-negara berkembang. Di AS sendiri, antara 40 dan 45 juta orang Amerika mengalami rawan pangan, sementara sepertiga dari total populasi penduduk menderita obesitas dan ketiga lainnya adalah kelebihan berat badan tapi tidak (belum) mengalami obesitas. Tiga puluh juta orang Amerika menderita diabete, 86 juta memiliki pradiabete dan jumlahnya terus meningkat. Biaya malnutrisi dan penyakit terkait, termasuk yang disebutkan di atas, sangat besar baik diukur dalam biaya moneter untuk masyarakat atau kesejahteraan individu yang terkena efeknya.

Jadi bagaimana bisa sistem pangan diubah untuk meningkatkan kesehatan dan gizi?
Jawaban yang jelas akan memastikan bahwa sistem pangan digerakkan oleh tujuan kesehatan daripada tujuan ekonomi. Hal ini merupakan jawaban naif dan tidak bisa dijalankan. Kegagalan untuk mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dasar akan menyebabkan sistem tidak efisien dan tidak berkelanjutan. Jawaban yang lebih baik adalah untuk menemukan cara mencapai kedua tujuan kesehatan dan ekonomi. Solusi spesifiknya akan tergantung pada konteks dan sifat dari masalah kesehatan.

Berikut adalah gambarannya:
Upaya bersama oleh industri pengolahan makanan, organisasi non-pemerintah dan organisasi pemerintah berorientasi konsumen dan pemerintah, secara bersamaan mengubah preferensi konsumen dan isi makanan olahan yang lebih sehat, misalnya lebih banyak kandungan mikronutrien dan serat serta sedikit gula, pemanis dan lemak, sambil mempertahankan atau meningkatkan keuntungan dalam industri pengolahan makanan. Upaya tersebut akan relevan dalam masyarakat dimana obesitas adalah masalah paling penting yang berhubungan dengan pola makan, mungkin termasuk pendidikan gizi, iklan dan perubahan peraturan pemerintah, subsidi dan kebijakan lainnya, termasuk yang mempengaruhi harga dari berbagai komoditas pangan. Ada kebutuhan mendesak untuk pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama merancang dan menerapkan solusi yang saling menguntungkan untuk masalah obesitas yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat saat ini.

Fortifikasi memiliki catatan positif yang dapat meningkatkan status gizi di negara-negara di mana sering kekurangan mikronutrien. Kolaborasi antara sektor publik, swasta dan non-profit di India meningkatkan produksi dan konsumsi makanan pokok yang diperkaya nutrisinya seperti tepung terigu, susu dan minyak nabati. Fortifikasi bahan pangan pokok dengan nutrisi yang mengalami defisiensi dalam pola makan. Sementara itu, industri fortifikasi tersebar luas di Amerika Serikat, diuntungkan baik industri pengolahan dan konsumen, dimana hal ini kurang terjadi di negara-negara berkembang. Selain itu, biofortifikasi (pemuliaan tanaman untuk meningkatkan nilai gizinya) menawarkan kesempatan untuk pendapatan yang lebih tinggi bagi petani dan pola makan yang lebih baik bagi konsumen.

Penelitian yang didanai oleh negara dan swasta perlu diperluas untuk
meningkatkan produktivitas dan mengurangi unit biaya produksi tanaman buah dan sayuran guna mendorong peningkatan konsumsi mikronutrien dan penurunan asupan energi makanan sambil meningkatkan pendapatan petani, merupakan peluang untuk dikembangkan.

Perlunya peningkatan investasi pada infrastruktur pedesaan, seperti jalan, listrik dan fasilitas pasar di negara-negara berpenghasilan rendah. Hal ini akan mengurangi kerugian pasca panen dan biaya pemasaran untuk kepentingan petani, konsumen dan pedagang.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates