Social Icons

Pages

Senin, 08 Desember 2014

Learning Organization dan Knowledge Management Wajib Dipahami Manajer Lembaga Riset



IMC 2012 kunjungan lapang lahan jagung
Beberapa pengertian learning organization adalah: 1) Senge (2009) bahwa learning organization adalah organisasi yang memiliki kapasitas untuk mampu menciptakan masa depannya sendiri, 2) Maholtra (1996), Learning organization sebagai sekumpulan individu dalam organisasi yang terus menerus memperbaiki kompetensi diri untuk menciptakan segala inovasi yang mampu mereka ciptakan, dan 3) Hacket (2000) menyatakan bahwa organization learning adalah proses yang mendukung organisasi untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan, serta mampu bertumbuh ke arah yang lebih baik melalui penciptaaan dan pengaplikasian hal-hal baru seperti knowledge, kemampuan dan kompetensi sekaligus mampu mentransformasikannya kepada kolega lainnya. Menurut Senge, learning organization yang sukses memiliki ciri sebagai berikut: 1) Proses pembelajaran individu berjalan dengan baik, 2) Proses knowledge sharing berjalan dengan baik, 3) Budaya organisasi mendukung proses dan aktivitas pembelajaran, 4) Karyawan dimotivasi dan didukung penuh untuk mampu berfikir kritis dan berani mengambil resiko atas inovasi dan ide yang dijalankan, dan 5) Organisasi berpandangan bahwa karyawan memiliki kontribusi penting terhadap kemajuan organisasi.


Sedangkan manfaat learning organization bagi suatu organisasi adalah a) menjadi lingkungan dinamis dan proaktif, b) memiliki karyawan berkualitas, c) komitmen dan integritas karyawan meningkat, d) mudah bersinergi, e) meningkatkan kinerja karyawan, dan f) siap berkembang. Sedangkan bagi karyawan adalah a) lingkungan kerja yang menyenangkan, b) proses pembelajaran jangka panjang, c) partisipasi lebih besar, d) kesamaan dalam meperoleh kesempatan, e) self-esteem, dan f) pembaruan organisasi dan kesiapan kompetitif.

Bagaimana dengan knowledge management? Beberapa literatur menyimpulkan bahwa knowledge management adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan (transfer pengetahuan) untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi tersebut. Knowledge management bukan tentang memanajemen atau mengorganisasi buku, jurnal, men-search internet untuk customer atau menyusun material untuk disirkulasikan. Tetapi lebih dari itu, knowledge management adalah bagian dari upaya membangun inovasi untuk peningkatan daya saing. Inti dari knowledge management ada tiga, yaitu sumber daya manusia, teknologi, budaya pembelajaran/ berbagi pengetahuan. Menurut Finerty (1997), manajemen pengetahuan memiliki ruang ringkup dua lapisan yaitu 1) Lapisan pertama adalah proses (process) meliputi utilization, storing, acquisition, distribution/sharing dan creation dan 2) Lapisan kedua meliputi structure, technology, measurement, organizational design, leadership dan culture. Kedua lapisan tersebut terintegrasi membentuk ruang lingkup knowledge management.

Pengetahuan yang menjadi obyek dalam manajemen pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang ada dalam kepala manusia. Tacit knowledge bersifat personal, prosedural, soft (lunak), tersimpan di otak, informal dan biasanya tentang kecakapan atau ketrampilan. Explicit knowledge adalah pengetahuan manusia yang berada diluar kepala. Bentuk explicit knowledge, antara lain dokumen, buku, jurnal dan lain-lain. Sifat dari explicit knowledge adalah tercetak dalam kode-kode, deklaratif, formal dan hard (keras) (Nonaka dan Takeuchi ,1995).

Untuk mencapai kesuksesan, organisasi perlu merubah nilai-nilai organisasi dan menetapkan fokus baru dengan menciptakan dan menggunakan aset intelektual melalui Knowledge Management (manajemen pengetahuan) untuk dapat bersaing secara efektif dalam lingkungan bisnis dan persaingan berbasis pengetahuan. Hal ini dikarenakan, pengetahuan merupakan sumber daya utama dan memiliki peran penting untuk pencapaian keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Bagaimana dengan organisasi kita? Apakah kita harus mengimplementasikan Learning organization dan Knowledge management untuk menghasilkan inovasi unggulan dari kegiatan riset kita? Ada baiknya kita harus lebih banyak membaca, mendalami dan memahami tentang Learning Organization dan Knowledge Management yang banyak bertebaran referensinya di internet. Selamat Berkerja!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates