Social Icons

Pages

Senin, 15 Desember 2014

Jagung Hibrida Multi Nasional VS Jagung Hibrida Nasional



jagung hibrida putih sebagai varietas unggul baru
Jagung hibrida multi nasional merupakan produk lembaga riset internasional, sedangkan jagung hibrida nasional merupakan produk peneliti Indonesia dan dihasilkan disini di NKRI.  Jagung hibrida multi nasional sangat luas dikenal dan ditanam petani, khususnya di lahan sawah subur.  Hanya sebagian lahan sawah subur yang ditanami jagung hibrida nasional. Sedangkan sebagian lahan sawah lainnya ditanami jagung non-hibrida.  Cepat berkembangnya jagung multi nasional disebabkan varietas ini lebih tinggi produktivitasnya dibanding varietas jagung nasional, khususnya varietas jagung non-hibrida. Selain itu, gencarnya promosi jagung multi nasional sampai ke pelosok pedesaan, terutama daerah sentra produksi jagung, memberikan dampak yang besar dalam berkembangnya varietas ini.


Namun demikian, varietas jagung non-hibrida juga berkembang cukup baik terutama di daerah-daerah sub-optimal yang lahannya dianggap tidak begitu subur. Seperti halnya jagung Lamuru yang berkembang luas di daerah kering beriklim kering karena memiliki sifat yang toleran kekeringan dan jagung Sukmaraga yang toleran kemasaman tanah sesuai untuk lahan pasang surut. Selain itu, peneliti jagung terus berupaya mencari terobosan guna menghasilkan varietas unggul jagung yang memiliki sifat-sifat tertentu dengan produktivitas tinggi dan kandungan proteinnya juga tinggi yaitu Srikandi Putih dan Srikandi Kuning. Disisi lain, para peneliti jagung nasional juga telah menghasilkan varietas jagung hibrida yang produktivitasnya berimbang dibanding varietas jagung multi nasional, diantaranya Bima 1 s/d Bima 16, Bima Putih-1 dan Bima Putih-2. Kurang berkembangnya jagung hibrida nasional, karena kurangnya dukungan dari institusi terkait sehingga sering kalah bersaing dibanding jagung hibrida multi nasional.

Kemajuan penelitian jagung nasional ini yang menyebabkan keinginan CIMMYT (Lembaga Penelitian dan Pelatihan khusus jagung dan gandum, yang berkantor pusat di Mexico) untuk mendirikan kantor cabangnya di Indonesia. Hal ini merupakan suatu “Scientific Recognition” dari lembaga riset internasional kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada lembaga riset nasional Badan Litbang Pertanian. Mudah-mudahan, kedepan para peneliti jagung tetap semangat dan berdedikasi untuk menghasilkan varietas-varietas unggul jagung yang memiliki keunggulan tertentu dan produksi benihnya dapat dijangkau para petani dengan harga cukup murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates