Social Icons

Pages

Sabtu, 04 Juni 2016

Riset saja tidak akan mendorong pembangunan pertanian



Ketika dana pembangunan internasional membantu ilmu pengetahuan, permintaan para donor kepada penerima hibah semakin meningkat tentang potensi manfaat apa  yang akan mereka capai dengan hibah tersebut. Dan mungkin ada banyak respon yang tepat dan baik.  Coba tanyakan kepada 1.000 donor, pembuat kebijakan, inovator swasta, petani dan agen pembangunan tentang bagaimana ilmu pengetahuan dapat mendukung pembangunan dan anda cenderung akan memberikan 1.000 tanggapan yang berbeda. Jadi tidak akan mengherankan bahwa kebanyakan konferensi internasional gagal menyepakati solusi keseluruhan untuk menerjemahkan hasil penelitian pertanian menjadi pembangunan yang efektif

Permintaan yang tidak masuk akal?
Konferensi Global Penelitian Pertanian untuk Pembangunan (GCARD), di Montpellier, Prancis, memperoleh informasi bahwa donor utama untuk Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR) - jaringan global dari 15 pusat penelitian pertanian - berteriak agar penelitian berorientasi pada hasil yang memberikan dampak pembangunan nyata. Tetapi apakah itu permintaan yang realistis? Yang benar adalah bahwa penelitian internasional sendiri juga tidak dapat menjamin pembangunan pertanian. Penelitian adalah salah satu komponen dalam sistem yang kompleks yang menghasilkan pengetahuan baru dan menempatkannya agar dimanfaatkan. Sistem tersebut tidak hanya mencakup perguruan tinggi nasional dan lembaga penelitian, tetapi juga perusahaan benih, penyuluhan, usaha kecil, organisasi non pemerintah, pasar dan petani sendiri.

Sebagai contoh, varietas baru gandum yang toleran karat, mungkin memiliki potensi besar untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan. Tapi jika tidak ada kebijakan pengembangan benih atau penyuluhan di lokasi dimana petani mudah untuk memperolehnya, maka akan sedikit kesempatan untuk membuat kontribusi yang signifikan terhadap produksi pangan. Mengembangkan suatu sistem secara keseluruhan untuk memberikan perbaikan yang signifikan membutuhkan pemikiran bersama dari para pihak berkepentingan, sehingga semua komponen dapat bekerja sama untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih efektif. Hal ini berarti pemerintah nasional harus mengambil tanggung jawab untuk memperkuat  infrastruktur penelitian dan sektor pertanian mereka sendiri, daripada tergantung kepada masyarakat internasional. Laporan utama GCARD menyerukan negara-negara berkembang untuk meningkatkan pendanaan mereka terhadap riset pertanian 1,5 persen dari pertanian produk domestik bruto. Hal itu ditulis oleh tim global ahli pertanian, yang dipimpin oleh Uma Lele, mantan penasehat senior di Bank Dunia. Tetapi apakah hal itu dapat terwujud di negara yang telah memperjuangkan untuk memenuhi komitmennya untuk menginvestasikan 1 persen dari GDP untuk riset pertanian?

Perang donor pendukung
Laporan ini juga sungguh-sungguh menyerukan kepada negara-negara berkembang untuk meningkatkan investasi di bagian lain dari sistem pertanian. Pada akhirnya, bukan CGIAR yang bertanggung jawab untuk agenda pembangunan nasional, tetapi merupakan tanggung jawab tiap negara. Namun donor memiliki peran pendukung dalam tugas seperti itu. Deklarasi Paris, yang ditandatangani pada tahun 2005 oleh lebih dari 100 negara, menyediakan kerangka kerja untuk investasi bilateral yang lebih luas, setidaknya pada prinsip investasinya, dengan tuntutan nasional. Hal ini merupakan komitmen untuk menyelaraskan kebijakan bantuan di seluruh donor dan mendorong penggunaan bantuan secara strategis oleh pemerintah penerima.

Tetapi untuk mencapai itu, donor juga harus melihat ke rumah mereka sendiri dan memastikan portofolio mereka menyediakan paket koheren yang membangun kapasitas nasional dalam produksi pertanian. Misalnya, untuk memperkuat sistem inovasi pertanian nasional, kita harus mendanai tidak hanya penelitian, tetapi juga lembaga-lembaga pendidikan tinggi nasional. Wilayah ini telah terabaikan oleh para donor utama dalam dua dekade terakhir, meskipun perlahan-lahan membuat jalan kembali ke agenda mereka. Dan donor, melalui sejumlah proyek yang mereka dukung, dapat dan harus mempromosikan koordinasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa penelitian dapat memberikan hasil yang signifikan. Mereka harus memfasilitasi jaringan kerja antara proyek dan komunikasi terbuka yang membangun jembatan antara penyedia ilmu pengetahuan dan pengguna ilmu pengetahuan.

Tahap awal pada perjalanan panjang
Kesuksesan CGIAR masa lalu menunjukkan berapa banyak yang dapat dicapai dengan bergabungnya pemikiran, tidak hanya antara lembaga donor, tetapi juga antara donor, pemerintah dan peneliti pertanian tentang apa yang mereka ingin capai dan bagaimana mereka ingin mencapainya. Pertemuan GCARD yang lalu merupakan sebuah langkah penting kedepan termasuk pihak berkepentingan, seperti petani dan lembaga swadaya masyarakat. Keterlibatan mereka dalam menetapkan agenda penelitian adalah sangat penting jika tujuan penelitian harus diarahkan kepada kebutuhan pembangunan yang nyata. Tetapi muncul ketegangan di Montpellier menunjukkan bahwa masih perlu jalan panjang untuk mencapainya, sebelum sistem berjalan dengan lancar. Hal ini akan memerlukan kemauan politik pemerintah yang berkelanjutan dan aksi terkoordinasi dari donor, pemerintah, peneliti dan mitra pembangunan untuk mencapai tujuan kita.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates