Ketika dana pembangunan internasional membantu ilmu
pengetahuan, permintaan para donor kepada penerima hibah semakin meningkat
tentang potensi manfaat apa yang akan
mereka capai dengan hibah tersebut. Dan mungkin ada banyak respon yang tepat
dan baik. Coba tanyakan kepada 1.000
donor, pembuat kebijakan, inovator swasta, petani dan agen pembangunan tentang bagaimana
ilmu pengetahuan dapat mendukung pembangunan dan anda cenderung akan memberikan
1.000 tanggapan yang berbeda. Jadi tidak akan mengherankan bahwa kebanyakan konferensi
internasional gagal menyepakati solusi keseluruhan untuk menerjemahkan hasil penelitian
pertanian menjadi pembangunan yang efektif
Permintaan yang tidak masuk akal?
Konferensi Global Penelitian Pertanian untuk
Pembangunan (GCARD), di Montpellier, Prancis, memperoleh informasi bahwa donor
utama untuk Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR) -
jaringan global dari 15 pusat penelitian pertanian - berteriak agar penelitian
berorientasi pada hasil yang memberikan dampak pembangunan nyata. Tetapi apakah
itu permintaan yang realistis? Yang benar adalah bahwa penelitian internasional
sendiri juga tidak dapat menjamin pembangunan pertanian. Penelitian adalah salah
satu komponen dalam sistem yang kompleks yang menghasilkan pengetahuan baru dan
menempatkannya agar dimanfaatkan. Sistem tersebut tidak hanya mencakup perguruan
tinggi nasional dan lembaga penelitian, tetapi juga perusahaan benih,
penyuluhan, usaha kecil, organisasi non pemerintah, pasar dan petani sendiri.
Sebagai contoh,
varietas baru gandum yang toleran karat, mungkin memiliki potensi besar untuk
mengurangi kemiskinan dan kelaparan. Tapi jika tidak ada kebijakan pengembangan
benih atau penyuluhan di lokasi dimana petani mudah untuk memperolehnya, maka
akan sedikit kesempatan untuk membuat kontribusi yang signifikan terhadap
produksi pangan. Mengembangkan suatu sistem secara keseluruhan untuk memberikan
perbaikan yang signifikan membutuhkan pemikiran bersama dari para pihak
berkepentingan, sehingga semua komponen dapat bekerja sama untuk menghasilkan
hasil yang lebih baik dan lebih efektif. Hal ini berarti pemerintah nasional
harus mengambil tanggung jawab untuk memperkuat
infrastruktur penelitian dan sektor pertanian mereka sendiri, daripada tergantung
kepada masyarakat internasional. Laporan utama GCARD menyerukan negara-negara
berkembang untuk meningkatkan pendanaan mereka terhadap riset pertanian 1,5
persen dari pertanian produk domestik bruto. Hal itu ditulis oleh tim global
ahli pertanian, yang dipimpin oleh Uma Lele, mantan penasehat senior di Bank
Dunia. Tetapi apakah hal itu dapat terwujud di negara yang telah memperjuangkan
untuk memenuhi komitmennya untuk menginvestasikan 1 persen dari GDP untuk riset
pertanian?
Perang donor
pendukung
Laporan ini juga sungguh-sungguh menyerukan kepada negara-negara
berkembang untuk meningkatkan investasi di bagian lain dari sistem pertanian.
Pada akhirnya, bukan CGIAR yang bertanggung jawab untuk agenda pembangunan
nasional, tetapi merupakan tanggung jawab tiap negara. Namun donor memiliki
peran pendukung dalam tugas seperti itu. Deklarasi Paris, yang ditandatangani
pada tahun 2005 oleh lebih dari 100 negara, menyediakan kerangka kerja untuk
investasi bilateral yang lebih luas, setidaknya pada prinsip investasinya,
dengan tuntutan nasional. Hal ini merupakan komitmen untuk menyelaraskan
kebijakan bantuan di seluruh donor dan mendorong penggunaan bantuan secara strategis
oleh pemerintah penerima.
Tetapi untuk mencapai itu, donor juga harus melihat ke
rumah mereka sendiri dan memastikan portofolio mereka menyediakan paket koheren
yang membangun kapasitas nasional dalam produksi pertanian. Misalnya, untuk
memperkuat sistem inovasi pertanian nasional, kita harus mendanai tidak hanya
penelitian, tetapi juga lembaga-lembaga pendidikan tinggi nasional. Wilayah ini
telah terabaikan oleh para donor utama dalam dua dekade terakhir, meskipun
perlahan-lahan membuat jalan kembali ke agenda mereka. Dan donor, melalui
sejumlah proyek yang mereka dukung, dapat dan harus mempromosikan koordinasi yang
diperlukan untuk memastikan bahwa penelitian dapat memberikan hasil yang
signifikan. Mereka harus memfasilitasi jaringan kerja antara proyek dan
komunikasi terbuka yang membangun jembatan antara penyedia ilmu pengetahuan dan
pengguna ilmu pengetahuan.
Tahap awal pada
perjalanan panjang
Kesuksesan CGIAR masa lalu menunjukkan berapa banyak
yang dapat dicapai dengan bergabungnya pemikiran, tidak hanya antara lembaga
donor, tetapi juga antara donor, pemerintah dan peneliti pertanian tentang apa
yang mereka ingin capai dan bagaimana mereka ingin mencapainya. Pertemuan GCARD
yang lalu merupakan sebuah langkah penting kedepan termasuk pihak
berkepentingan, seperti petani dan lembaga swadaya masyarakat. Keterlibatan
mereka dalam menetapkan agenda penelitian adalah sangat penting jika tujuan
penelitian harus diarahkan kepada kebutuhan pembangunan yang nyata. Tetapi muncul
ketegangan di Montpellier menunjukkan bahwa masih perlu jalan panjang untuk mencapainya,
sebelum sistem berjalan dengan lancar. Hal ini akan memerlukan kemauan politik pemerintah
yang berkelanjutan dan aksi terkoordinasi dari donor, pemerintah, peneliti dan
mitra pembangunan untuk mencapai tujuan kita.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar