Social Icons

Pages

Senin, 08 Juni 2015

Sistem Pangan Lokal dan Regional (Bagian 1)




Apa itu sistem pangan?
Sistem pangan terdiri dari semua aspek produksi pangan (cara pangan dibudidayakan; cara pangan dipanen atau disembeleh; cara pangan diproses, dikemas, atau disiapkan untuk konsumen pembeli) dan distribusi pangan (dimana dan bagaimana pangan dijual kepada konsumen serta bagaimana pangan diangkut). Sistem pangan dibagi menjadi dua jenis utama yaitu sistem industri pangan global, dimana hanya ada satu, dan sistem pangan lokal/regional berkelanjutan, ada banyak. Sistem industri pangan global memiliki jangkauan geografis yang lebih luas dibanding sistem pangan lokal atau regional.

Apa yang dimaksud sistem pangan lokal atau regional?
Istilah "sistem pangan lokal" (atau "sistem pangan regional") digunakan untuk menggambarkan metode produksi dan distribusi pangan yang secara geografis bersakala lokal, bukan nasional dan/atau internasional.  Pangan dibudidayakan dan dipanen dekat dengan rumah konsumen, kemudian didistribusikan melalui jarak yang lebih pendek dibanding yang umum terjadi pada sistem industri pangan global konvensional. Secara umum, sistem pangan lokal/regional berhubungan dengan pertanian berkelanjutan, sedangkan sistem industri pangan global bergantung pada industri pertanian. Dukungan terhadap sistem pangan lokal/regional akan membantu keberlanjutan usahatani dan membantu melindungi kesehatan kita serta kesehatan masayarakat, dan membantu menstimulasi ekonomi lokal.

Apa yang dimaksud lokal? Dan Apa yang dimaksud regional?
Umumnya, pangan lokal mengacu pada pangan yang diproduksi dekat konsumen (yaitu, pangan yang dibudidayakan dalam jarak X mil dari konsumen).  Namun demikian, karena tidak adanya kesepakatan universal tentang definisi untuk komponen geografis yang berarti  "lokal" atau "regional" berarti, konsumen dibiarkan untuk memutuskan apa yang yang dimaksud dengan pangan lokal atau regional bagi mereka. Sebuah survei tahun 2008 menemukan bahwa setengah dari konsumen yang disurvei menjelaskan bahwa istilah lokal berarti dibuat atau diproduksi dalam seratus mil dari rumah mereka, sementara yang lain (37%) menjelaskan bahwa lokal berarti dibuat atau diproduksi di negara mereka sendiri. Kemampuan untuk mengkonsumsi pangan lokal juga bervariasi tergantung pada kapasitas produksi wilayah yang bersangkutan. Masyarakat yang tinggal di daerah yang pertaniannya produktif sepanjang tahun mungkin memiliki kemudahan membeli pangan yang ditumbuhkan 50 mil atau 100 mil dari rumah mereka dibanding di wilayah kering atau dingin, dimana para penduduknya mungkin mendefinisikan pangan lokal dalam konteks regional.

Apakah pangan lokal sama dengan pangan berkelanjutan?
Jawabannya belum tentu. Saat ini banyak orang yang menyamakan istilah "pangan lokal" dan "pangan yang berkelanjutan", menggunakan istilah lokal sebagai sinonim untuk sifat karakteristik seperti halnya segar, sehat, dan diproduksi dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Secara teknis sekalipun, lokal hanya berarti bahwa pangan diproduksi relatif dekat dengan tempat pangan itu dijual. Istilah tersebut tidak memberikan indikasi kualitas pangan seperti kesegaran, nilai gizi, atau cara produksinya, dan tidak dapat digunakan sebagai indikator yang dapat diandalkan keberlanjutan. Sebagai contoh, daging yang berasal dari usaha peternakan pabrik dapat secara akurat dipasarkan ke masyarakat sekitar sebagai  pangan lokal,  daging tersebut tentu saja tidak dianggap berkelanjutan. Selain itu, jarak maksimum yang dapat diterima dari titik "pangan lokal" dari produksi ke titik penjualan tidak benar-benar ditentukan atau diatur, hal ini diserahkan kepada interpretasi siapa pun yang menggunakan istilah tersebut. Sayangnya, dalam rangka untuk memanfaatkan peningkatan permintaan konsumen untuk pangan lokal, produsen yang kurang cermat telah mulai menggunakan istilah "greenwash" (atau "localwash") pada produk mereka. Dengan mengambil keuntungan dari ambiguitas tentang definisi istilah ini, produsen tersebut dapat menyesatkan konsumen dengan menggunakan label lokal yang menyiratkan bahwa pangan yang mereka budidayakan lebih dekat dan/atau lebih berkelanjutan daripada yang sebenarnya.
Tentu saja, penting untuk dicatat bahwa pangan yang dipasarkan sebagai "produk lokal" tidak selalu industri pangan  yang menyamar; memang banyak pangan lokal yang diproduksi sesuai dengan standar tertinggi keberlanjutan. Meskipun demikian, karena lokal tidak didefinisikan atau diatur, konsumen harus selalu siap untuk mencari informasi lebih lanjut tentang cara produksinya untuk menentukan apakah pangan lokal tersebut berkelanjutan.

Distribusi pangan: cara pangan lokal mencapai konsumen.
Cara pangan dapat mencapai konsumen, bervariasi antara sistem pangan lokal dan sistem industri pangan global konvensional. Perkembangan truk pengangkut yang berpendingin, yang dikombinasikan dengan biaya bahan bakar bersubsidi dan perubahan metode pemanenan dan pengangkutan pangan, memungkinkan pangan konvensional dapat dikapalkan pada jarak yang sangat jauh dengan biaya yang cukup rendah bagi produsen. Sistem pangan konvensional juga sangat tergantung pada fasilitas pengolahan dan kemasan yang terpusat dan sering berada jauh dari produsen/petani dan konsumen. Sistem pangan lokal menghargai jarak distribusi yang lebih pendek antara petani/produsen dan konsumen. Selain itu, sistem pangan lokal sering memotong peran perantara yang terlibat dalam pengolahan, pengemasan, pengangkutan, dan penjualan pangan.



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates