Apa
itu sistem pangan?
Sistem pangan terdiri
dari semua aspek produksi pangan (cara pangan dibudidayakan; cara pangan
dipanen atau disembeleh; cara pangan diproses, dikemas, atau disiapkan untuk
konsumen pembeli) dan distribusi pangan (dimana dan bagaimana pangan dijual
kepada konsumen serta bagaimana pangan diangkut). Sistem pangan dibagi menjadi
dua jenis utama yaitu sistem industri pangan global, dimana hanya ada satu, dan
sistem pangan lokal/regional berkelanjutan, ada banyak. Sistem industri pangan
global memiliki jangkauan geografis yang lebih luas dibanding sistem pangan
lokal atau regional.
Apa
yang dimaksud sistem pangan lokal atau regional?
Istilah "sistem pangan lokal" (atau "sistem
pangan regional") digunakan untuk
menggambarkan metode produksi dan
distribusi pangan yang secara geografis bersakala
lokal, bukan nasional
dan/atau internasional. Pangan dibudidayakan dan
dipanen dekat dengan rumah
konsumen, kemudian didistribusikan melalui jarak yang lebih pendek dibanding yang umum terjadi pada sistem industri pangan global konvensional.
Secara umum, sistem pangan lokal/regional
berhubungan dengan pertanian berkelanjutan, sedangkan sistem industri pangan global bergantung pada industri pertanian.
Dukungan terhadap sistem pangan lokal/regional akan membantu keberlanjutan
usahatani dan membantu melindungi kesehatan kita serta kesehatan masayarakat,
dan membantu menstimulasi ekonomi lokal.
Apa
yang dimaksud lokal? Dan Apa yang dimaksud regional?
Umumnya, pangan lokal mengacu pada pangan
yang diproduksi dekat konsumen (yaitu, pangan yang
dibudidayakan dalam jarak X mil dari konsumen). Namun demikian, karena tidak
adanya kesepakatan universal tentang definisi untuk komponen geografis yang berarti "lokal" atau "regional"
berarti, konsumen dibiarkan untuk memutuskan apa yang yang
dimaksud dengan pangan lokal atau regional bagi mereka. Sebuah survei tahun 2008 menemukan bahwa setengah dari konsumen yang disurvei menjelaskan bahwa istilah lokal
berarti dibuat atau diproduksi dalam
seratus mil dari rumah mereka, sementara yang lain
(37%) menjelaskan bahwa lokal berarti dibuat
atau diproduksi di negara mereka
sendiri. Kemampuan untuk mengkonsumsi
pangan lokal juga bervariasi tergantung
pada kapasitas produksi wilayah
yang bersangkutan. Masyarakat yang tinggal di daerah yang pertaniannya produktif sepanjang tahun mungkin memiliki kemudahan membeli pangan yang ditumbuhkan 50 mil atau 100
mil dari rumah mereka dibanding di wilayah kering atau dingin, dimana para
penduduknya mungkin mendefinisikan pangan lokal dalam konteks regional.
Apakah pangan lokal sama dengan pangan berkelanjutan?
Jawabannya belum
tentu. Saat ini banyak orang yang menyamakan istilah "pangan lokal"
dan "pangan yang berkelanjutan", menggunakan istilah lokal sebagai
sinonim untuk sifat karakteristik seperti halnya segar, sehat, dan diproduksi
dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Secara
teknis sekalipun, lokal hanya berarti bahwa pangan diproduksi relatif dekat
dengan tempat pangan itu dijual. Istilah tersebut tidak memberikan indikasi
kualitas pangan seperti kesegaran, nilai gizi, atau cara produksinya, dan tidak
dapat digunakan sebagai indikator yang dapat diandalkan keberlanjutan. Sebagai
contoh, daging yang berasal dari usaha peternakan pabrik dapat secara akurat
dipasarkan ke masyarakat sekitar sebagai pangan lokal, daging tersebut tentu saja tidak dianggap
berkelanjutan. Selain itu, jarak maksimum yang dapat diterima dari titik "pangan
lokal" dari produksi ke titik penjualan tidak benar-benar ditentukan atau
diatur, hal ini diserahkan kepada interpretasi siapa pun yang menggunakan
istilah tersebut. Sayangnya, dalam rangka untuk memanfaatkan peningkatan
permintaan konsumen untuk pangan lokal, produsen yang kurang cermat telah mulai
menggunakan istilah "greenwash" (atau "localwash") pada produk
mereka. Dengan mengambil keuntungan dari ambiguitas tentang definisi istilah
ini, produsen tersebut dapat menyesatkan konsumen dengan menggunakan label
lokal yang menyiratkan bahwa pangan yang mereka budidayakan lebih dekat dan/atau
lebih berkelanjutan daripada yang sebenarnya.
Tentu saja, penting untuk dicatat bahwa pangan yang dipasarkan sebagai "produk lokal" tidak selalu industri pangan yang menyamar; memang banyak pangan lokal yang diproduksi sesuai dengan standar tertinggi keberlanjutan. Meskipun demikian, karena lokal tidak didefinisikan atau diatur, konsumen harus selalu siap untuk mencari informasi lebih lanjut tentang cara produksinya untuk menentukan apakah pangan lokal tersebut berkelanjutan.
Tentu saja, penting untuk dicatat bahwa pangan yang dipasarkan sebagai "produk lokal" tidak selalu industri pangan yang menyamar; memang banyak pangan lokal yang diproduksi sesuai dengan standar tertinggi keberlanjutan. Meskipun demikian, karena lokal tidak didefinisikan atau diatur, konsumen harus selalu siap untuk mencari informasi lebih lanjut tentang cara produksinya untuk menentukan apakah pangan lokal tersebut berkelanjutan.
Distribusi pangan: cara pangan lokal mencapai konsumen.
Cara pangan dapat mencapai konsumen, bervariasi antara
sistem pangan lokal dan sistem industri pangan global konvensional.
Perkembangan truk pengangkut yang berpendingin, yang
dikombinasikan dengan biaya bahan bakar
bersubsidi dan perubahan
metode pemanenan dan
pengangkutan pangan, memungkinkan
pangan konvensional dapat dikapalkan pada jarak yang sangat jauh dengan biaya yang cukup rendah bagi produsen.
Sistem pangan konvensional juga sangat tergantung
pada fasilitas pengolahan dan kemasan
yang terpusat dan sering berada jauh dari produsen/petani dan konsumen.
Sistem pangan lokal menghargai jarak distribusi yang
lebih pendek antara petani/produsen dan konsumen.
Selain itu, sistem pangan lokal sering memotong
peran perantara yang terlibat dalam pengolahan,
pengemasan, pengangkutan, dan
penjualan pangan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar