Social Icons

Pages

Senin, 01 Juni 2015

Sistem Pangan Masyarakat: Menghubungkan Pangan, Nutrisi dan Pertanian (Bagian 1)



Istilah sistem pangan sering digunakan dalam diskusi tentang nutrisi, pangan, kesehatan, pembangunan ekonomi pedesaan dan pertanian. Sistem pangan mencakup seluruh proses yang menjaga ketersediaan pangan kita yaitu menanam, memanen, memproses (atau merubah), pengemasan, tarnsportasi, pemasaran, konsumsi dan membuang pangan, dan paket pangan. Juga termasuk input usahatani yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan dari setiap tahapan. Sistem pangan berada di dalam dan dipengaruhi oleh sosial, politik, ekonomi dan lingkungan alam. Setiap tahapan tergantung pada sumberdaya manusia yang menyediakan tenaga kerja, riset dan pendidikan.

Sistem Pangan Masyarakat
Beberapa terminologi telah digunakan untuk menggambarkan sistem pangan: sederhana, kompleks, lokal, global, dan regional. Sistem pangan masyarakat adalah suatu sistem pangan dimana produksi pangan, prosesing, distribusi dan konsumsi terintegrasi untuk meningkatkan lingkungan, ekonomi, sosial dan nutrisi kesehatan dari suatu tempat tertentu. Sistem pangan masyarakat merupakan areal yang relatif kecil, seperti pedusunan atau pedesaan, atau areal yang lebih besar seperti kota, negara bagian  atau  wilayah. Konsep sistem pangan masyarakat seringkali digunakan dalam istilah sistem pangan regional atau wilayah, tetapi dengan memasukkan istilah “masyarakat”, ada penekanan untuk memperkuat (atau membangun hal baru) keterkaitan antara seluruh komponen dari sistem pangan. Hal ini merefleksikan pendekatan preskriptif untuk membangun sistem pangan, salah satu yang memegang keberlanjutan – ekonomi, lingkungan dan sosial – sebagai tujuan jangka panjang usaha masyarakat.

Empat aspek yang membedakan antara sistem pangan masyarakat dengan sistem pangan global adalah ketahanan pangan, kedekatan, kemandirian dan keberlanjutan. Secara rinci sebagai berikut:
Ketahanan pangan, merupakan tujuan utama dari sistem pangan masyarakat. Sementara itu ketahanan pangan umumnya fokus pada kebutuhan pangan individu dan rumah tangga. Sedangkan ketahanan pangan masyarakat berbicara akses pangan dalam konteks masyarakat, terutama bagi rumah tangga berpendapatan rendah. Selain itu juga memiliki tujuan simultan untuk mengembangkan sistem pangan lokal.
Kedekatan, mengacu pada jarak antara berbagai komponen sistem pangan. Dalam sistem pangan masyarakat, jarak antar komponen sistem pangan umumnya lebih pendek dibanding dalam sistem pangan global. Kedekatan ini meningkatkan kemungkinan adanya hubungan abadi yang akan terbentuk antara para pemangku kepentingan yang berbeda dalam sistem pangan - petani, pengolah, pengecer, pemilik restoran, konsumen, dll.
Kemandirian,  mengacu pada sejauh mana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Sedangkan tujuan sistem pangan masyarakat tidak total swasembada (di mana semua makanan diproduksi, diproses, dipasarkan dan dikonsumsi dalam batas wilayah tertentu), meningkatkan derajat kemandirian pangan, akan ditentukan oleh kemitraan masyarakat, kesemuanya merupakan aspek penting dari sistem pangan masyarakat.
Keberlanjutan, mengacu pada praktek pertanian dan sistem pangan yang tidak mengganggu kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Keberlanjutan meliputi pelestarian lingkungan, dapat menguntungkan, perlakuan etis pekerja sistem pangan, dan pengembangan masyarakat. Keberlanjutan sistem pangan dan pertanian akan meningkat ketika diversifikasi pertanian berada di dekat pasar yang kuat dan berkembang, ketika input tidak terbarukan untuk setiap langkah dalam sistem pangan berkurang, ketika sistem pertanian kurang mengandalkan pemupukan dan pengendalian hama secara kimiawi, dan ketika partisipasi warga ditingkatkan dalam pengambilan keputusan sistem pangan.

Tujuan Sistem Pangan Masyarakat
Membangun sistem pangan masyarakat memerlukan pendekatan komprehensif atau holistik untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang tinggal di tempat tertentu. Upaya untuk mengembangkan sistem pangan masyarakat diarahkan untuk beberapa tujuan sekaligus: a) mengoptimalkan kesehatan, mengurangi risiko penyakit kronis yang berhubungan dengan pola makan, dan peningkatan kenikmatan makanan di antara anggota masyarakat; b) perubahan pola makan yang komplemen dengan ketersediaan pangan musiman yang diproduksi dan diproses oleh sistem pangan dan pertanian lokal; c) peningkatan akses bagi seluruh anggota masyarakat terhadap makanan bergizi yang memadai dan terjangkau; d) Basis kestabilan usahatani keluarga yang menggunakan praktek produksi terintegrasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan; e) saluran pemasaran dan fasilitas pengolahan yang menciptakan hubungan langsung antara petani dan konsumen, dan dengan memperpendek jarak antara mitra ini, akan menghemat sumber daya transportasi pangan; f) bisnis yang terkait pangan dan pertanian mendorong penguatan ekonomi masyarakat  melalui penciptaan lapangan kerja dan sirkulasi modal di masyarakat. Bisnis seperti ini meliputi pengolahan pangan atau pengolahan nilai tambah untuk memperluas kesempatan bagi pangan yang diproduksi secara lokal untuk dikonsumsi secara lokal; dan g) peningkatan partisipasi masyarakat dalam kebijakan pangan dan pertanian yang mempromosikan produksi pangan lokal, akses ke ritel dan pasar pengolahan lokal, dan lembaga pengadaan komoditas pertanian lokal.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates