Distribusi pangan lokal/berkelanjutan
Jaringan
produksi-distribusi pangan lokal sering diawali dari usahatani skala kecil yang
berkelanjutan. Produk yang dihasilkan diangkut pada jarak geografis yang lebih
pendek, umumnya diolah pada tingkat rumah tangga mereka sendiri atau pengolah
kecil. Jaringan produksi-distribusi pangan lokal tergantung pada dua pasar
utama yaitu langsung kepada pasar konsumen dan langsung kepada pengecer dan lembaga
pasar. Pemasaran langsung kepada pasar konsumen saat ini merupakan sektor yang
paling mapan untuk distribusi pangan. Pemasaran langsung kepada pasar konsumen
berarti semua pedagang perantara tidak terlibat dalam distribusi pangan, petani
menjual produknya langsung kepada konsumen dibanding melalui pedagang
perantara, seperti halnya toko-toko kelontong.
Pemasaran langsung kepada pasar konsumen umumnya termasuk a) Pasar Petani,
b) Lembaga Pendukung Pertanian seperti di Amerika Serikat, dan c) Pemasaran
langsung lainnya kepada konsumen. Sedangkan pemasaran langsung kepada pengecer
dan lembaga pasar akan menghilangkan peran pedagang perantara yang umumnya
terlibat pada proses penyimpanan, pengolahan, dan transportasi pangan yang
ditujukan kepada toko-toko kelontong, restoran, sekolah, rumah sakit dan
lembaga lainnya. Pemasaran langsung kepada pengecer dan lembaga pasar mungkin
melibatkan para petani untuk mengantarkan produk pertaniannya langsung kepada
lembaga-lembaga pemasaran yang telah mapan tersebut atau mungkin mengandalkan
kawasan pangan dimana para petani membawa produk pangannya untuk
didistribusikan diantara beberapa lembaga pemasaran yang telah mapan.
Sistem industri pangan global
Jaringan
distribusi-produksi pangan utama diawali dari industri pangan skala besar,
dimana budidaya tanaman tunggal (dalam kasusu buah-buahan dan sayuran) dan
usaha peternakan (dalam kasus produk-produk ternak) berjalan sesuai standart
norma. Produk pertanian mungkin diangkut menuju pusat fasilitas untuk
pengemasan, pengolahan dan pemilihan lebih lanjut, kemudian didistribusikan
secara nasional atau internasional yang akhirnya sampai kepada tujuan akhir
yaitu toko-toko kelontong atau pengecer. Sebagai usaha pertanian yang telah dikonsolidasikan
lebih dari 50 tahun, sehingga memiliki industri pengolahan pangan. Konsolidasi
ini berarti pangan diangkut dalam jarak yang cukup jauh, sedangkan produksi dan
pengolahan pangan kita ada ditangan sejumlah kecil perusahaan. Hal ini
berimplikasi untuk keamanan pangan, ketahanan pangan dan hilangnya pabrik
pengolahan kecil (seperti rumah pemotongan hewan dan pabrik pengalengan
makanan).
Hambatan untuk penciptaan sistem pangan lokal/regional
Meskipun sistem
pangan lokal dan regional yang berkembang, ada sejumlah hambatan untuk
penciptaan dan perluasan mereka. Sebagai hasil dari konsolidasi pengolahan
makanan, kecil, peternakan lokal mungkin memiliki kesulitan menemukan rumah
jagal lokal untuk merumput hewan G atau food processor lokal (misalnya, pabrik
pengalengan, pembotolan, dapur komersial, dll) untuk nilai tambah produk
pertanian . Entitas perusahaan besar Agreement mulai memanfaatkan
"lokal" moniker, petani kecil mungkin mengalami kesulitan bersaing
dengan produsen skala besar dengan aparat pemasaran skala besar. FFinally,
petani mungkin memiliki masalah logistik menemukan transportasi yang handal dan
nyaman untuk produk pertanian mereka, terutama selama musim tanam. Namun, ada
jaringan yang muncul dari skala kecil, rumah pemotongan hewan lokal (dan bahkan
mobile), tren yang berkembang dari peternakan pengolahan sendiri produk mereka
nilai tambah (misalnya, selai, acar, dll), dan penciptaan hub makanan untuk
memecahkan tantangan ganda transportasi dan pemasaran untuk peternakan keluarga
kecil.
Hambatan untuk Penciptaan Sistem Pangan Lokal dan
Regional
Meskipun sistem
pangan lokal dan regional sedang berkembang, ada sejumlah hambatan untuk
penciptaan dan perluasan sistem pangan tersebut. Sebagai hasil dari konsolidasi
pengolahan pangan, usaha kecil peternakan lokal mungkin kesulitan menemukan
rumah pemotongan hewan lokal untuk hewan ternaknya atau pengolahan pangan lokal
(misalnya, pabrik pengalengan, pembotolan, dapur komersial, dll) untuk nilai
tambah produk usaha peternakannya . Entitas perusahaan besar mulai memanfaatkan
pangan lokal, maka petani kecil mungkin mengalami kesulitan bersaing dengan
produsen dan staf pemasaran skala besar tersebut. Akhirnya, petani mengalami masalah
logistik menemukan transportasi yang handal dan nyaman untuk produk pertanian
mereka, terutama selama musim tanam. Namun, muncul jaringan skala kecil, rumah
pemotongan hewan lokal, tren berkembangnya
pengolahan pangan sendiri untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka, dan
penciptaan kawasan pangan untuk memecahkan tantangan ganda transportasi dan
pemasaran untuk usahatani skala kecil.
Kawasan
pangan: perluasan sistem pangan lokal dan regional
Karena permintaan pangan lokal, produk segar dan produk ternak terus meningkat, maka program inovatif untuk membantu petani membawa produk pertanian mereka ke pasar akan bertambah luas. Salah satu solusi yang umum untuk mengatasi tantangan logistik, transportasi, dan pemasaran yang dihadapi oleh keluarga petani kecil adalah penciptaan kawasan pangan lokal dan regional. Menurut USDA, kawasan pangan merupakan tempat para petani membawa produk pangannya dan titik pusat penjemputan untuk perusahaan distribusi dan pelanggan yang ingin membeli pangan lokal terverifikasi dan pangan regional. Beberapa kawasan pangan juga menyediakan transportasi produk pertanian langsung ke konsumen dan ritel, restoran, serta lembaga pelanggan. an nasabah institusi. Kawasan pangan juga berperan mengurangi hambatan pemasaran dan transportasi dari petani lokal dengan mencari konsumen yang layak, dan memberikan layanan terkait dengan bisnis lainnya, seperti koordinasi logistik. Selain itu, mereka sering menyediakan fasilitas penyimpanan dengan berpendingin dan layanan tambahan seperti dapur komersial dan pengolahan pangan ringan. Kawasan pangan dapat memperluas pasar untuk mencapai petani kecil, membantu menciptakan lapangan kerja lokal, dan memperluas akses ke pangan segar dan pangan loka di pasar perkotaan dan pinggiran kota.
Karena permintaan pangan lokal, produk segar dan produk ternak terus meningkat, maka program inovatif untuk membantu petani membawa produk pertanian mereka ke pasar akan bertambah luas. Salah satu solusi yang umum untuk mengatasi tantangan logistik, transportasi, dan pemasaran yang dihadapi oleh keluarga petani kecil adalah penciptaan kawasan pangan lokal dan regional. Menurut USDA, kawasan pangan merupakan tempat para petani membawa produk pangannya dan titik pusat penjemputan untuk perusahaan distribusi dan pelanggan yang ingin membeli pangan lokal terverifikasi dan pangan regional. Beberapa kawasan pangan juga menyediakan transportasi produk pertanian langsung ke konsumen dan ritel, restoran, serta lembaga pelanggan. an nasabah institusi. Kawasan pangan juga berperan mengurangi hambatan pemasaran dan transportasi dari petani lokal dengan mencari konsumen yang layak, dan memberikan layanan terkait dengan bisnis lainnya, seperti koordinasi logistik. Selain itu, mereka sering menyediakan fasilitas penyimpanan dengan berpendingin dan layanan tambahan seperti dapur komersial dan pengolahan pangan ringan. Kawasan pangan dapat memperluas pasar untuk mencapai petani kecil, membantu menciptakan lapangan kerja lokal, dan memperluas akses ke pangan segar dan pangan loka di pasar perkotaan dan pinggiran kota.
Sumber:
http://www.sustainabletable.org/254/local-regional-food-systems
Tidak ada komentar:
Posting Komentar