Social Icons

Pages

Selasa, 09 Juni 2015

Sistem Pangan Lokal dan Regional (Bagian 2)



Distribusi pangan lokal/berkelanjutan
Jaringan produksi-distribusi pangan lokal sering diawali dari usahatani skala kecil yang berkelanjutan. Produk yang dihasilkan diangkut pada jarak geografis yang lebih pendek, umumnya diolah pada tingkat rumah tangga mereka sendiri atau pengolah kecil. Jaringan produksi-distribusi pangan lokal tergantung pada dua pasar utama yaitu langsung kepada pasar konsumen dan langsung kepada pengecer dan lembaga pasar. Pemasaran langsung kepada pasar konsumen saat ini merupakan sektor yang paling mapan untuk distribusi pangan. Pemasaran langsung kepada pasar konsumen berarti semua pedagang perantara tidak terlibat dalam distribusi pangan, petani menjual produknya langsung kepada konsumen dibanding melalui pedagang perantara, seperti halnya toko-toko kelontong.  Pemasaran langsung kepada pasar konsumen umumnya termasuk a) Pasar Petani, b) Lembaga Pendukung Pertanian seperti di Amerika Serikat, dan c) Pemasaran langsung lainnya kepada konsumen. Sedangkan pemasaran langsung kepada pengecer dan lembaga pasar akan menghilangkan peran pedagang perantara yang umumnya terlibat pada proses penyimpanan, pengolahan, dan transportasi pangan yang ditujukan kepada toko-toko kelontong, restoran, sekolah, rumah sakit dan lembaga lainnya. Pemasaran langsung kepada pengecer dan lembaga pasar mungkin melibatkan para petani untuk mengantarkan produk pertaniannya langsung kepada lembaga-lembaga pemasaran yang telah mapan tersebut atau mungkin mengandalkan kawasan pangan dimana para petani membawa produk pangannya untuk didistribusikan diantara beberapa lembaga pemasaran yang telah mapan.

Sistem industri pangan global
Jaringan distribusi-produksi pangan utama diawali dari industri pangan skala besar, dimana budidaya tanaman tunggal (dalam kasusu buah-buahan dan sayuran) dan usaha peternakan (dalam kasus produk-produk ternak) berjalan sesuai standart norma. Produk pertanian mungkin diangkut menuju pusat fasilitas untuk pengemasan, pengolahan dan pemilihan lebih lanjut, kemudian didistribusikan secara nasional atau internasional yang akhirnya sampai kepada tujuan akhir yaitu toko-toko kelontong atau pengecer. Sebagai usaha pertanian yang telah dikonsolidasikan lebih dari 50 tahun, sehingga memiliki industri pengolahan pangan. Konsolidasi ini berarti pangan diangkut dalam jarak yang cukup jauh, sedangkan produksi dan pengolahan pangan kita ada ditangan sejumlah kecil perusahaan. Hal ini berimplikasi untuk keamanan pangan, ketahanan pangan dan hilangnya pabrik pengolahan kecil (seperti rumah pemotongan hewan dan pabrik pengalengan makanan).

Hambatan untuk penciptaan sistem pangan lokal/regional
Meskipun sistem pangan lokal dan regional yang berkembang, ada sejumlah hambatan untuk penciptaan dan perluasan mereka. Sebagai hasil dari konsolidasi pengolahan makanan, kecil, peternakan lokal mungkin memiliki kesulitan menemukan rumah jagal lokal untuk merumput hewan G atau food processor lokal (misalnya, pabrik pengalengan, pembotolan, dapur komersial, dll) untuk nilai tambah produk pertanian . Entitas perusahaan besar Agreement mulai memanfaatkan "lokal" moniker, petani kecil mungkin mengalami kesulitan bersaing dengan produsen skala besar dengan aparat pemasaran skala besar. FFinally, petani mungkin memiliki masalah logistik menemukan transportasi yang handal dan nyaman untuk produk pertanian mereka, terutama selama musim tanam. Namun, ada jaringan yang muncul dari skala kecil, rumah pemotongan hewan lokal (dan bahkan mobile), tren yang berkembang dari peternakan pengolahan sendiri produk mereka nilai tambah (misalnya, selai, acar, dll), dan penciptaan hub makanan untuk memecahkan tantangan ganda transportasi dan pemasaran untuk peternakan keluarga kecil.

Hambatan untuk Penciptaan Sistem Pangan Lokal dan Regional
Meskipun sistem pangan lokal dan regional sedang berkembang, ada sejumlah hambatan untuk penciptaan dan perluasan sistem pangan tersebut. Sebagai hasil dari konsolidasi pengolahan pangan, usaha kecil peternakan lokal mungkin kesulitan menemukan rumah pemotongan hewan lokal untuk hewan ternaknya atau pengolahan pangan lokal (misalnya, pabrik pengalengan, pembotolan, dapur komersial, dll) untuk nilai tambah produk usaha peternakannya . Entitas perusahaan besar mulai memanfaatkan pangan lokal, maka petani kecil mungkin mengalami kesulitan bersaing dengan produsen dan staf pemasaran skala besar tersebut. Akhirnya, petani mengalami masalah logistik menemukan transportasi yang handal dan nyaman untuk produk pertanian mereka, terutama selama musim tanam. Namun, muncul jaringan skala kecil, rumah pemotongan hewan lokal, tren  berkembangnya pengolahan pangan sendiri untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka, dan penciptaan kawasan pangan untuk memecahkan tantangan ganda transportasi dan pemasaran untuk usahatani skala kecil.

Kawasan pangan: perluasan sistem pangan lokal dan regional 
Karena permintaan pangan lokal, produk segar dan produk ternak terus meningkat, maka program inovatif untuk membantu petani membawa produk pertanian mereka ke pasar akan bertambah luas. Salah satu solusi yang umum untuk mengatasi tantangan logistik, transportasi, dan pemasaran  yang dihadapi oleh keluarga petani kecil adalah penciptaan kawasan pangan lokal dan regional. Menurut USDA, kawasan pangan merupakan tempat  para petani membawa produk pangannya dan titik pusat penjemputan untuk perusahaan distribusi dan pelanggan yang ingin membeli pangan lokal terverifikasi dan pangan regional. Beberapa kawasan pangan juga menyediakan  transportasi produk pertanian langsung ke konsumen dan ritel, restoran, serta lembaga pelanggan. an nasabah institusi. Kawasan pangan juga berperan mengurangi hambatan pemasaran dan transportasi dari petani lokal dengan mencari konsumen yang layak, dan memberikan layanan terkait dengan bisnis lainnya, seperti koordinasi logistik. Selain itu, mereka sering menyediakan fasilitas penyimpanan dengan berpendingin dan layanan tambahan seperti dapur komersial dan pengolahan pangan ringan. Kawasan pangan dapat memperluas pasar untuk mencapai petani kecil, membantu menciptakan lapangan kerja lokal, dan memperluas akses ke pangan segar dan pangan loka di pasar perkotaan dan pinggiran kota.

Sumber:
http://www.sustainabletable.org/254/local-regional-food-systems

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates