Social Icons

Pages

Senin, 23 Februari 2015

12 Langkah Memperkuat Ketahanan Pangan dan Nutrisi



Hubungkan usahatani dengan pangan yang sehat. Penting jika sektor pertanian dan nutrisi berkerjasama dalam upaya meningkatkan produksi pangan berkelanjutan dan berkualitas. Di seluruh rantai pertanian terdapat peluang untuk membuat pangan lebih bernutrisi yaitu dari pemilihan benih dan teknik budidaya sampai dengan prosesing serta membawa produknya ke pasar.

Dukung petani wanita. Saat ini, wanita tani menghasilkan lebih dari separo pangan yang ditanam di seluruh dunia. Namun, para petani skala kecil (termasuk wanita tani) hanya menerima kredit kurang dari 10%, pelayanan penyuluhan hanya menerima kredit 7%, dan para pemilik lahan hanya menerima kredit kurang dari 1%. FAO memperkirakan bahwa jika wanita tani memiliki akses yang sama dengan petani pria, hasil pertanian di 34 negara berkembang akan meningkat sekitar 4%. Hal ini akan menurunkan jumlah penduduk yang kurang gizi di negara tersebut sekitar 17% dan sekitar 150 juta penduduk yang mengalami kelaparan.

Selamatkan air. Para petani di dunia membudidayakan lebih banyak tanaman yang lapar air, seperti tebu, peternakan atau tanaman pakan ternak. Hal ini merupakan isu utama yang perlu dicermati dan perlu diselamtkan, karena 70% air tawar yang tersedia di planet bumi digunakan untuk budidaya pangan secara tidak efektif.

Ubahlah kebiasaan pola makan. Diversifikasi tanaman merupakan kunci untuk pelestarian lingkungan. Dua tanaman dunia yang juga banyak dibudidayakan adalah tebu dan kedelai. Padahal kedua komoditas tersebut dapat dibatasi arealnya, jika kita dapat merubah pola makan dengan tidak terlalu sering menambah gula pada makanan dan minuman yang dikonsumsi. Begitu pula halnya dengan kedelai yang digunakan juga untuk pakan ternak. Jika kita dapat membatasi konsumsi daging agar dapat hidup lebih sehat, maka produksi tanaman kedelai dapat diprioritaskan untuk konsumsi manusia saja.

Jangan salahkan pertumbuhan populasi penduduk. Kita memiliki cukup sumberdaya untuk setiap penduduk di dunia dapat hidup layak dan sehat, jika kita dapat memilih distribusi barang yang lebih baik. Kita telah memproduksi cukup pangan untuk lebih dari 10 milyar orang, tetapi kita membuangnya sekitar 30%, dan sebagian untuk bahan bakar mobil, pembangkit listrik dan ternak. Masalahnya adalah di konsumsi, untuk itu kita perlu merubah pola makan kita.

Prioritaskan tanaman sumber pangan.  Air irigasi dan lahan pertanian yang digunakan untuk memproduksi pangan, sebaiknya tidak digunakan untuk menanam komoditas yang akan diambil bahan bakar nabatinya.  Alternatifnya, membudidayakan komoditas yang bagian tanamannya tidak dapat dimakan dan dapat digunakan untuk  memproduksi bahan bakar nabati, sehingga kita dapat memperoleh hasil ganda dari satu input yang diberikan pada tanaman tersebut. Hindarkan perluasan lahan pertanian secara besar-besaran agar tidak menghilangkan hutan konservasi dan keanekaragaman hayati.

Promosikan pertanian berkelanjutan. Ketergantungan terhadap input usahatani dari luar merupakan faktor penyebab kelangkaan pangan. Perlu diupayakan membudidayakan tanaman yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain atau antara tanaman dengan ternak, sehingga dapat menciptakan usahatani yang ramah lingkungan dengan tidak tergantung input dari luar seperti pupuk anorganik dan pestisida. Walaupun perlu waktu lama, secara bertahap dapat mencapai pertanian berkelanjutan.

Diversifikasi pendapatan. Bencana yang disebabkan perubahan iklim mempengaruhi produksi dan kesediaan pangan di pasar lokal, namun masyarakat yang memperoleh pendapatan keluarga dari berbagai sumber akan lebih tahan menghadapi kelangkaan pangan dibanding masyarakat yang hanya tergantung dari produksi usahataninya sendiri.

Mendorong kerjasama. Kelompok masayarakat petani dan koperasi akan efektif untuk menjaga ketahanan pangan pada tingkat lokal. LSM juga memiliki peran dalam membantu memberikan informasi kepada masyarakat tentang teknologi tepat guna.

Perlu kemajuan pada diskusi tentang iklim. Perubahan iklim telah menyebabkan dampak besar pada rantai pangan dunia dan mengacaukan produksi pertanian. Masyarakat iklim dunia lambat untuk mengatasi dampak tersebut walaupun terus membahas pertanian dan ketahanan pangan dalam forum iklim. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan komitmen bersama untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Diversifikasi dan lokalisir. Ada dua gagasan yang mendukung keamanan pangan yaitu diversifikasi dan penguatan lokal. Petani perlu melakukan diversifikasi pola tanam untuk meningkatkan pendapatan dan pelestarian lingkungan. Manusia juga perlu diversifikasi pola makannya untuk kesehatannya. Jika produksi, pengolahan hasil dan pemasaran dilakukan secara lokal, maka akan semakin aman konsumennya.

Menjaga tanah. Hidroponik skala besar (membudidayakan tanaman diatas air) tidak mungkin dilakukan dalam jangka pendek, sehingga kita hanya tergantung pada tanah untuk menanam tanaman sumber pangan kita. Banyak praktisi pertanian menyarankan untuk melakukan pendekatan tata ruang, dimana semua kegiatan yang secara biologis saling tergantung dapat direncanakan untuk menjadi berkelanjutan.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates