Pangan berkelanjutan dan pangan organik suatu
hal yang berbeda. Pada dasarnya konsumen untuk memutuskan membeli pangan
organik atau pangan konvensional tergantung pada perbedaan harga, residu pestisida,
kandungan nutrisi dan dampaknya terhadap pelestarian lingkungan. Namun dari
peraturan yang ada pada USDA Certified Organic Food Label, tidak tercantum
aturan ketat yang mengharuskan petani organik atau produksi pangan organik berjalan mengikuti praktek pelestarian
lingkungan. Sebagai anggota industri organik, penting untuk bersikap realistik
terhadap batasan sertifikasi organik. Anda harus dapat memisahkan fakta pangan
organik dari fakta pangan berkelanjutan, sehingga anda dapat memasarkan pangan
organik secara jujur dan dengan sukses mengedukasi konsumen pangan organik.
Beberapa perbedaan utama antara pangan berkelanjutan dengan pangan organik
bersertifikat adalah sebagai berikut:
Keberlanjutan
itu terukur.
Sertifikat organik dari USDA merupakan sertifikasi
riil dan pangan berkeberlanjutan tidak bersertifikat. Banyak orang
mempertimbangkan bahwa keberlanjutan suatu filosofi yang menggambarkan tindakan
protektif planet bumi dan dapat dilanjutkan tanpa batas waktu serta tanpa
menimbulkan kerusakan lingkungan. Anda tidak dapat memberi label
‘keberlanjutan’ pada produk pangan dan pertanian berkelanjutan bukan hanya
sekedar filosofi. Keberlanjutan dapat diukur dan diamati melalui keuntungan
ekonomi, manfaat pada masyarakat dan konservasi lingkungan.
Keberlanjutan
itu kecil
Kurang berarti lebih lestari dibanding berlebihan,
tidak peduli apakah menyangkut hal-hal yang anda miliki, ukuran rumah anda,
atau ukuran luas lahan pertanian anda. Petani yang berkelanjutan mungkin
memiliki lahan pertanian kecil dan menanam
berbagai tanaman untuk membantu memperbaiki kondisi tanah dan konservasi
sumberdaya alam. Petani berkelanjutan mungkin juga bereksperimen dengan
pertanian vertikal dan menggembalakan ternaknya di lahannya guna menghemat
ruang. Sedangkan petani organik mungkin membutuhkan lahan yang lebih luas dan
limbah yang lebih banyak.
Keberlanjutan
itu efisien air
Kebijakan PON tidak mengharuskan petani atau
prosesor untuk konservasi air. Pertanian berkelanjutan dan metode prosesing
mencoba untuk konservasi air, termasuk reklamasi air untuk mengairi tanamannya,
menanam tanaman yang toleran kekeringan atau menggunakan sistem pengairan hemat
air seperti drip irigasi.
Keberlanjutan
itu hemat energi
Kebanyakan sistem pertanian modern bahkan
pertanian organik, termasuk pabrik pengolahan makanan, sangat tergantung pada
energi tidak terbarukan seperti premium dan solar. Petani pangan berkelanjutan
dan prosesor memahami bahwa penggunaan energi tidak terbarukan tidak dapat
berlangsung terus, sehingga mulai saat ini harus ada upaya konservasi energi.
Sistem pangan berkelanjutan mungkin dapat mengandalkan sebagian sumber
energinya dari tenaga angin, tenaga
sinar matahari dan tenaga air.
Keberlanjutan
itu rendah emisi
Jika tujuan anda untuk membantu mengurangi
emisi gas rumah kaca, maka pangan berkelanjutan merupakan pilihan terbaik
dibanding pangan organik. Sertifikasi pangan organik tidak mencakup isu
penggunaan minyak bumi untuk produksi pangan atau transportasi bahan pangan.
Banyak petani dan perusahaan pangan organik mengapalkan produk pangan
organiknya dari lahan pertanian organik ke pabrik pengolahan dan memasarkan di
seluruh wilayah. Idealnya petani organik selain mengoptimalkan produknya untuk
kesehatan juga mengurangi emisi. Bagaimanapun juga, kaitannya dengan penggunaan
energi fosil, pangan organik tidak dapat bersaing dengan pangan berkelanjutan,
kecuali menggunakan bahan bakar alternatif untuk transportasi pangan organik.
Keberlanjutan
itu lebih manusiawi
Kebijakan sertifikasi organik termasuk aturan
yang sangat terbatas tentang akses ternak untuk padang rumput, tetapi USDA
tidak resmi memberi arahan tentang kesejahteraan hewan ternak melalui PON.
Ternak organik dipelihara dalam kandang dengan sedikit pemikiran untuk
kesejahteraannya. Dalam sistem ternak berkelanjutan, petani memperhatikan
kesejahteraan ternak dengan mengeluarkan dari kandang guna merumput secara
alami.
Keberlanjutan itu pengemasannya ramah lingkungan
Pangan berkelanjutan
memperhatikan pengemasan akhir. Sebagai contoh, anda dapat menanam strawbery
organik, kemudian mengemas dalam kantong plastik dan menutupnya dengan plastik
lagi dan menyimpan dalam boks kayu. Kemasan itu cukup banyak dan tidak ramah
lingkungan. Sedangkan kemasan berkelanjutan menggunakan sedikit sumberdaya dan
idealnya 100% dapat di daur ulang dan diberi label dengan tinta ramah
lingkungan.
Keberlanjutan itu lebih dari penyediaan pangan
Sertifikasi itu
bagus, tetapi kebijakan PON USDA tidak memberi arahan bahwa petani atau
perusahaan untuk bertindak secara etis dan berkelanjutan. Contohnya, keputusan
berusahatani berdasarkan pada keberlanjutan harus mencakup isu lainnya seperti
kantor tanpa kertas, insentif untuk transportasi yang menggunakan gas alam,
melindungi masyarakat di luar pertanian, kondisi kerja yang adil dll. Kebijakan
organik tidak mencakup pertanian berkelanjutan secara penuh, tetapi bisnis
keberlanjutan yang benar yang berusaha untuk ramah lingkungan dengan berbagai
cara, bukan sekedar bagaimana pangan dihasilkan.
Sumber:
http://organic.about.com/od/organicindustrybasics/tp/8-Difference-Between-Organic-Food-And-Sustainable-Food.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar