Social Icons

Pages

Minggu, 17 Mei 2015

8 Perbedaan Pangan Organik dan Pangan Berkelanjutan




Pangan berkelanjutan dan pangan organik suatu hal yang berbeda. Pada dasarnya konsumen untuk memutuskan membeli pangan organik atau pangan konvensional tergantung pada perbedaan harga, residu pestisida, kandungan nutrisi dan dampaknya terhadap pelestarian lingkungan. Namun dari peraturan yang ada pada USDA Certified Organic Food Label, tidak tercantum aturan ketat yang mengharuskan petani organik atau produksi pangan organik  berjalan mengikuti praktek pelestarian lingkungan. Sebagai anggota industri organik, penting untuk bersikap realistik terhadap batasan sertifikasi organik. Anda harus dapat memisahkan fakta pangan organik dari fakta pangan berkelanjutan, sehingga anda dapat memasarkan pangan organik secara jujur dan dengan sukses mengedukasi konsumen pangan organik. Beberapa perbedaan utama antara pangan berkelanjutan dengan pangan organik bersertifikat adalah sebagai berikut:

Keberlanjutan itu terukur.
Sertifikat organik dari USDA merupakan sertifikasi riil dan pangan berkeberlanjutan tidak bersertifikat. Banyak orang mempertimbangkan bahwa keberlanjutan suatu filosofi yang menggambarkan tindakan protektif planet bumi dan dapat dilanjutkan tanpa batas waktu serta tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Anda tidak dapat memberi label ‘keberlanjutan’ pada produk pangan dan pertanian berkelanjutan bukan hanya sekedar filosofi. Keberlanjutan dapat diukur dan diamati melalui keuntungan ekonomi, manfaat pada masyarakat dan konservasi lingkungan.

Keberlanjutan itu kecil
Kurang berarti lebih lestari dibanding berlebihan, tidak peduli apakah menyangkut hal-hal yang anda miliki, ukuran rumah anda, atau ukuran luas lahan pertanian anda. Petani yang berkelanjutan mungkin memiliki lahan pertanian kecil dan menanam  berbagai tanaman untuk membantu memperbaiki kondisi tanah dan konservasi sumberdaya alam. Petani berkelanjutan mungkin juga bereksperimen dengan pertanian vertikal dan menggembalakan ternaknya di lahannya guna menghemat ruang. Sedangkan petani organik mungkin membutuhkan lahan yang lebih luas dan limbah yang lebih banyak.

Keberlanjutan itu efisien air
Kebijakan PON tidak mengharuskan petani atau prosesor untuk konservasi air. Pertanian berkelanjutan dan metode prosesing mencoba untuk konservasi air, termasuk reklamasi air untuk mengairi tanamannya, menanam tanaman yang toleran kekeringan atau menggunakan sistem pengairan hemat air seperti drip irigasi.

Keberlanjutan itu hemat energi
Kebanyakan sistem pertanian modern bahkan pertanian organik, termasuk pabrik pengolahan makanan, sangat tergantung pada energi tidak terbarukan seperti premium dan solar. Petani pangan berkelanjutan dan prosesor memahami bahwa penggunaan energi tidak terbarukan tidak dapat berlangsung terus, sehingga mulai saat ini harus ada upaya konservasi energi. Sistem pangan berkelanjutan mungkin dapat mengandalkan sebagian sumber energinya  dari tenaga angin, tenaga sinar matahari dan tenaga air.

Keberlanjutan itu rendah emisi
Jika tujuan anda untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, maka pangan berkelanjutan merupakan pilihan terbaik dibanding pangan organik. Sertifikasi pangan organik tidak mencakup isu penggunaan minyak bumi untuk produksi pangan atau transportasi bahan pangan. Banyak petani dan perusahaan pangan organik mengapalkan produk pangan organiknya dari lahan pertanian organik ke pabrik pengolahan dan memasarkan di seluruh wilayah. Idealnya petani organik selain mengoptimalkan produknya untuk kesehatan juga mengurangi emisi. Bagaimanapun juga, kaitannya dengan penggunaan energi fosil, pangan organik tidak dapat bersaing dengan pangan berkelanjutan, kecuali menggunakan bahan bakar alternatif untuk transportasi pangan organik.

Keberlanjutan itu lebih manusiawi
Kebijakan sertifikasi organik termasuk aturan yang sangat terbatas tentang akses ternak untuk padang rumput, tetapi USDA tidak resmi memberi arahan tentang kesejahteraan hewan ternak melalui PON. Ternak organik dipelihara dalam kandang dengan sedikit pemikiran untuk kesejahteraannya. Dalam sistem ternak berkelanjutan, petani memperhatikan kesejahteraan ternak dengan mengeluarkan dari kandang guna merumput secara alami.

Keberlanjutan itu pengemasannya ramah lingkungan
Pangan berkelanjutan memperhatikan pengemasan akhir. Sebagai contoh, anda dapat menanam strawbery organik, kemudian mengemas dalam kantong plastik dan menutupnya dengan plastik lagi dan menyimpan dalam boks kayu. Kemasan itu cukup banyak dan tidak ramah lingkungan. Sedangkan kemasan berkelanjutan menggunakan sedikit sumberdaya dan idealnya 100% dapat di daur ulang dan diberi label dengan tinta ramah lingkungan.

Keberlanjutan itu lebih dari penyediaan pangan
Sertifikasi itu bagus, tetapi kebijakan PON USDA tidak memberi arahan bahwa petani atau perusahaan untuk bertindak secara etis dan berkelanjutan. Contohnya, keputusan berusahatani berdasarkan pada keberlanjutan harus mencakup isu lainnya seperti kantor tanpa kertas, insentif untuk transportasi yang menggunakan gas alam, melindungi masyarakat di luar pertanian, kondisi kerja yang adil dll. Kebijakan organik tidak mencakup pertanian berkelanjutan secara penuh, tetapi bisnis keberlanjutan yang benar yang berusaha untuk ramah lingkungan dengan berbagai cara, bukan sekedar bagaimana pangan dihasilkan.

Sumber:
http://organic.about.com/od/organicindustrybasics/tp/8-Difference-Between-Organic-Food-And-Sustainable-Food.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates