Social Icons

Pages

Senin, 12 Januari 2015

Apa itu etika riset dan Mengapa penting? (Bagian 1)



Ketika kebanyakan orang berfikir tentang etika (moral), secara langsung akan mengingat aturan yang membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Secara umum arti “etika” adalah norma untuk berperilaku yang membedakan antara perilaku yang dapat diterima dan perilaku yang tidak dapat diterima. Manusia/orang mulai belajar etika di rumah, di sekolah, tempat ibadah atau dalam norma sosial lainnya. Mungkin kita masih ingat pada waktu masih TK atau SD dulu ada pelajaran “budi pekerti”, yang saat ini mungkin di sekolah kurang diajarkan oleh kurikulum modern. Meskipun sebagian besar orang mendapatkan pemahaman tentang mana yang benar dan mana yang salah sejak masa kanak-kanak, perkembangan moral terjadi sepanjang hidupnya melalui tahap pertumbuhan yang berbeda  sampai mereka dewasa. Seseorang dapat menganggap norma-norma etika sebagai akal sehat. Disisi lain, jika moralitas tidak lebih dari akal sehat, mengapa banyak terjadi perselisihan etika dan berbagai isu pada masyarakat kita?. Penjelasannya, bahwa semua orang mengenal dan memahami norma etika umum, tetapi masing-masing individu berbeda cara penafsiran, penerapan, menyelaraskan dalam kehidupannya, sesuai dengan cara menilai dan pengalaman hidupnya (Resnik, D., 2011).

Minggu, 11 Januari 2015

Apa itu etika riset dan Mengapa penting? (Bagian 2)


Menurut Shamoo dan Resnik (2009), ada beberapa prinsip etika penelitian yang perlu diingat dan dilakukan oleh para peneliti dan lembaga riset, yaitu: 1) Jujur. Mengupayakan kejujuran dalam komunikasi ilmiah. Jujur melaporkan data, hasil penelitian, metoda dan prosedur, serta status publikasi. Jangan mengarang, memalsukan dan salah interpretasi data. Jangan menipu rekan peneliti, lembaga donor, dan masyarakat.; 2) Obyektif. Mengupayakan menghindari bias dalam rancangan penelitian, interpretasi dan analisis data, peer review, dan aspek lainnya.; 3)  Integritas. Menepati perjanjian dengan rekan peneliti atau lembaga donor, berkerja dengan tulus, berusaha konsiten dalam pemikiran dan tindakan.; 4) Teliti. Menghindari kecorobohan dan kelalaian, hati-hati dan kritis memeriksa kegiatan penelitian sendiri dan penelitian rekan peneliti anggota tim. Menyimpan catatan dari kegiatan penelitian (logbook), seperti data yang dikumpulkan, rancangan penelitian dan komunikasi tertulis dengan lembaga donor atau penerbit jurnal.;

Jumat, 09 Januari 2015

Pangan Diproduksi Lokal Untuk Konsumsi Lokal




Luas areal tanam kedelai pada tahun 1992 mencapai 1,7 juta ha dengan produksi hampir 1,7 juta ton, sedangkan kebutuhan kedelai pada waktu itu dapat dicukupi dari produksi dalam negeri, sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor kedelai. Namun demikian setelah tahun 1992 sampai saat ini, luas panen dan produksi kedelai terus menurun dibanding tahun 1992. Kondisi ini sangat mengkawatirkan bagi para pembuat kebijakan dan peneliti jika harus memenuhi tuntutan Presiden untuk mencapai swasembada kedelai pada beberapa tahun mendatang. Banyak masalah yang harus dikelola dengan baik oleh para pemangku kepentingan seperti menutup senjang hasil (Yield Gap) kedelai di lahan petani dibanding di kebun riset, harga kedelai yang kurang kompetitif dibanding komoditas lain maupun dengan kedelai impor, meningkatnya harga sarana produksi, tidak adanya jaminan pemasaran, dan minat petani yang tidak mau mengelola tanaman kedelai secara intensif, dll. Ada baiknya kita belajar dari pengalaman petani Zambia, Afrika.

Kamis, 08 Januari 2015

Pangan harus ditingkatkan dua kali lipat



Isu produksi pangan harus ditingkatkan sebesar dua kali lipat pada tahun 2050 dan mengurangi kerusakan lingkungan hidup mulai muncul pada tahun 2010.  Peningkatan produksi sebesar itu merupakan prediksi para ahli pangan di dunia guna memenuhi kebutuhan penduduk yang diperkirakan populasi tahun 2050 mencapai 9 milyar orang. Untuk memberi pangan/makanan kepada populasi penduduk dunia yang terus tumbuh, usaha pertanian di seluruh dunia harus menggandakan produksinya pada komoditas-komoditas penting yang digunakan sebagai makanan pokok seperti padi, gandum, jagung, kedelai, kentang, dll. Upaya untuk itu dilakukan dengan cara pembukaan lahan pertanian baru, peningkatan produktivitas tanaman pangan, pembakaran hutan hujan, dan penggunaan air irigasi dan pupuk kimiawi yang besar. Akibatnya akan timbul kerusakan lingkungan seperti pemanasan global,  degradasi lahan pertanian, serta pencemaran air sungai dan laut.

Minggu, 04 Januari 2015

Penerbitan untuk kemudahan akses: Sepuluh Langkah Untuk Menilai Diseminasi Multi Channel Anda (Bag. 3)



Langkah Ketujuh: Penerbitan dan memastikan kemudahan memperoleh
Setelah membuat paket informasi, perlu dilakukan pengujian apakah informasi mudah diakses oleh pengguna akhir dan mereka tahu kapan dan di mana tersedia. Beberapa pertimbangan untuk langkah ketujuh adalah a) Apakah mempromosikan publikasi baru kepada pedagang yang relevan, perantara, pustakawan dll?, b) Apakah yakin orang dapat menemukan publikasi anda dengan membuat catatan bibliografi, mendaftarkan ke penerbit ISBN, pengidentifikasi digital?, c) Apakah telah mendaftarkan situs ke mesin pencari utama Google, Yahoo/Bing, dll?.

Faktor penentu keberhasilan langkah ketujuh adalah a) memastikan bahwa pengguna akhir dapat menemukan informasi dengan mudah dan b) menemukan informasi secara online, bukan hanya ketika pertama kali diterbitkan, namun selama periode waktu tertentu.

Sabtu, 03 Januari 2015

Penerbitan untuk kemudahan akses: Sepuluh Langkah Untuk Menilai Diseminasi Multi Channel Anda (Bag. 2)




Langkah Keempat: Pra-produksi dan penataan informasi
Proses pengemasan informasi dalam berbagai format selalu berkembang setiap waktu akibatnya pengelolannya menjadi lebih rumit dan cukup sulit. Agar lebih efisien, perlu dikoordinasikan dan disederhanakan dengan baik guna memastikan tidak ada duplikasi usaha dan tetap dijaga agar konten selalu diperbarui. Beberapa pertimbangan dalam melaksanakan langkah keempat ini adalah a) apakah memliki banyak informasi yang akan disebarkluaskan secara kontinyu?, b) bagaimana proses editorial dan pengendaliannya dikelola?, c) bagaimana konten online dijaga tetap terbarui?, d)  bagaimana menyusun informasi sehingga mudah ditemukan secara digital, misalnya menggunakan metadata, taksonomi, pengidentifikasi digital, dll.?, e) Jika informasi berasal dari berbagai sumber, apakah akan diklasifikan sama dengan informasi yang anda miliki?, f) jika sistem manajemen konten tidak ada, apakah konten akan disesuaikan untuk setiap format?

Kamis, 01 Januari 2015

Penerbitan untuk kemudahan akses: Sepuluh Langkah Untuk Menilai Diseminasi Multi Channel Anda (Bag 1)



Internet dan penerbitan elektronik telah mengubah cara kita berkomunikasi, namun demikian masih tetap tinggi permintaan terhadap publikasi tercetak, baik dalam bentuk produk terpisah maupun bagian dari paket multi media. Disisi lain, suatu lembaga riset memiliki kewajiban untuk menyebarkan informasi hasil penelitian dalam berbagai format termasuk cetakan, CD-ROM, Web, digital media, temu lapang, workshop/seminar dll. Masalahnya, bagaimana mengelola secara efektif dan efisien semua bentuk informasi tersebut dalam proses produksi yang cukup kompleks.
 
Blogger Templates