Mungkin saja tercapai, jika
pemerintah mau membenahi segala hal yang berkaitan dengan produksi dan tata
niaga kedelai. Kedelai sebagai bahan baku tempe, tahu dan kecap serta pangan
yang lain, menjadi perhatian serius dari pemerintah saat ini. Konsumsi kedelai
nasional yang terus meningkat menjadikan pemerintah kelabakan karena tidak
dapat terpenuhi dari produksi kedelai dalam negeri. Akibatnya pemerintah terus
mengimpor dalam jumlah besar dan terus berlangsung sampai saat ini. Selain itu
harga kedelai impor yang murah, menyebabkan petani kedelai malas untuk menanam
kedelai. Usahatani kedelai menjadi tidak kompetitif dan melilih tanaman jagung atau
tanaman hortikultura yang lebih menjanjikan pendapatannya.
Sesungguhnya para peneliti
kedelai terus berupaya mengembangkan inovasi baru berupa varietas unggul dan
teknologi budidaya. Varietas unggul kedelai dengan sifat keunggulan khusus terus
dihasilkan hampir setiap tahunnya yang dilengkapi teknologi budidaya. Namun,
berkembangnya varietas baru tersebut masih belum memadai karena kesulitan
pengadaan benihnya. Peneliti kedelai terus berupaya melakukan dem area untuk
mengenalkan varietas yang baru dan melatih para petani untuk memproduksi benih
sendiri. Akan tetapi, setelah petani bersedia menanam kedelai dan dapat
memproduksi benihnya secara mandiri, muncul persoalan baru yaitu pemasaran
hasil produksinya dan benihnya. Harga kedelai ditingkat petani sering anjlok,
sehingga keuntungan petani juga tidak sesuai harapan mereka. Hal ini yang
menyebabkan petani kedelai kecewa.
Untuk mendukung program
swasembada kedelai, umumnya sebagian besar petani siap melaksanakan, asalkan tataniaga
kedelai dibenahi sampai ke pelosok pedesaan terutama di wilayah sentra produksi
kedelai. Selain itu, potensi lahan yang masih luas untuk tanaman kedelai perlu
didukung dengan kemudahan mendapatkan saprodi (benih berkualitas dan unggul,
pupuk dan pestisida) dan infrastruktur yang cukup baik, serta kemudahan
pemasarannya. Lahan kering dan lahan pasang surut, serta kawasan hutan yang ada
saat ini masih cukup luas dan memungkinkan untuk budidaya kedelai. Jika
pemerintah ingin mencapai swasembada kedelai, kemudahan-kemudahan tersebut diatas perlu disiapkan dengan baik.
Saya menulis tentang analisa swasembada kedelai sampai tahun 2014 dan potensi ketercapaian swasembada kedelai tahun 2017 (dalam target pemerintah). Tulisan tersebut dapat dilihat dalam https://lukasbn.wordpress.com/2016/03/03/swasembada-kedelai-yakin/
BalasHapus